Kampung Tangguh Banua yang digelorakan Polda Kalimantan Selatan kini terus bermunculan. Salah satunya Komplek Borneo Lestari yang terletak di Jalan AMD RT 10 Kelurahan Alalak Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin.

Berbeda dengan Kampung Tangguh lainnya, Komplek Borneo Lestari punya keistimewaan dengan memiliki budidaya ikan untuk mewujudkan ketahanan pangan warganya.

"Jadi fokus kami selain penerapan protokol kesehatan, kami juga ingin memastikan terjaminnya kebutuhan pangan warga khususnya untuk lauk yaitu ikan," terang Budi Rahman, Ketua Komplek Borneo Lestari kepada ANTARA, Rabu.

Menariknya, budidaya ikan dilakukan di lahan kosong pada fasilitas umum komplek yang berada tepat di samping Mushalla Baitul Iman, tempat ibadah yang juga dimiliki perumahan tersebut.

Lahan seluas sekitar 10 x 30 meter itu disulap menjadi kolam ikan sederhana yang produktif dengan menghasilkan puluhan bahkan ratusan kilogram ikan berbagai jenis sekali panen.

"Kemarin baru saja kami panen ikan lele. Sekarang ikan patin sebentar lagi panen. Ada bibit ikan nila juga sudah ditebar. Alhamdulilah, semua warga kebagian dan bisa merasakan manfaat dari budidaya ikan ini. Terlebih di masa sulit dampak pandemi COVID-19, tentu sangat berarti," tandas Budi.
Warga Komplek Borneo Lestari menerapkan protokol kesehatan dengan mewajibkan penggunaan masker. (ANTARA/Firman)


Sementara Bripka Yudi Indra Pratama yang menginisiasi budidaya ikan tersebut mengaku semangat kebersamaan dan peduli sesama menjadi tujuan utama.

"Jadi kolam ikan ini dari warga dan untuk warga. Kapan saja warga komplek butuh ikan untuk makan silahkan ambil sepuasnya," tutur polisi yang bertugas di Polda Kalsel ini.

Pria yang akrab disapa Indra inipun memastikan seluruh warga komplek berkomitmen mematuhi protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran virus corona.

"Bagi warga di lingkungan komplek wajib menggunakan masker termasuk untuk orang luar yang bertamu. Kami juga terapkan jam malam mulai pukul 21.00 WITA hingga 06.00 WITA. Alhamdulilah 
Komplek Borneo Lestari bebas COVID-19. Jika pun ada yang terpapar misalnya, kami siap membantu warga yang terdampak dengan memenuhi kebutuhan pangannya," pungkas Indra.
Kampung Tangguh Komplek Borneo Lestari menerapkan protokol kesehatan dan ketahanan pangan. (ANTARA/Firman)


Sebanyak 67 Kampung Tangguh COVID-19 telah berdiri di Kalimantan Selatan yang tersebar di 13 kabupaten dan kota dalam upaya memproteksi wilayah terkecil setingkat RT dan RW terbebas dari penyebaran virus corona.

Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta mengapresiasi atas terbangunnya Kampung Tangguh dalam pencegahan COVID-19. Dia mendorong semakin bertambah pada setiap lingkungan penduduk pada ruang terkecil tersebut.

Menurut Nico, Kampung Tangguh Banua dapat merepresentasikan semangat menanggulangi COVID-19 dari masyarakat.

"Hidup bersama virus corona kuncinya adalah disiplin. Sehingga protokol kesehatan wajib dilakukan oleh setiap orang tanpa terkecuali dan dimulai dari diri sendiri serta lingkungan tempat tinggal," tandasnya.  

Pewarta: Firman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020