Meski tidak meraih nomor di Lomba Inovasi Daerah Tatatan Normal Baru Produktif dan Aman COVID-19 Tahun 2020,  namun Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan  mengambil intisari dan pelajaran dari penyelenggaraan kegiatan. 

“Tujuan utama kegiatan kan untuk mendorong gerakan nasional membuat dan melaksanakan protokol COVID-19 dari, oleh, dan untuk daerah,” papar Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Kuala (Pj Sekdakab Batola), H Abdul Manaf, di sela mengikuti Video Conference (Vicon) Pengumuman Pemenang Lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru (New Normal) Produktif dan Aman COVID-19, di Monitoring Center Setara Network Diskominfo Batola, Senin (22/6).

Manaf mengutarakan, kegiatan lomba yang diselenggarakan dapat bermanfaat sebagai contoh stimulan bagi daerah dan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan di seluruh sendi kehidupan pada tatanan normal baru. 

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengumumkan Pemenang Lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru, Produktif dan Aman COVID-19 secara virtual melalui zoom maupun akun Youtube Badan Litbang Kemendagri, Senin (22/6). 

Pengumuman  berlangsung di Sasana Bhakti Praja Gedung C Kemendagri Jakarta yang disaksikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin itu diikuti seluruh provinsi, kabupaten dan kota se-Indonesia.

Bagi Kabupaten Barito Kuala kegiatan diwakili Pj Sekda H Abdul Manaf didampingi Kepala Diskominfo Akhmad Wahyuni, Kadishub Samsul Arifin, Kadisporbudpar Gusti Ruspandi, dan Kabag Humpro Hery Sasmita beserta Tim Kreatif. 

Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian menyebut, tujuan lomba salah satunya untuk mendorong gerakan nasional dalam membuat dan melaksanakan protokol COVID-19 dari, oleh  dan untuk daerah.

“Membuat kehidupan ekonomi dan aktifitas bisnis serta pencegahan COVID-19 melalui protokol kesehatan yang dibuat oleh masing-masing pemerintah daerah,” terangnya.

Tito menjelaskan, tim penilai yang terdiri dari pejabat terkait dari Kemendagri, Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perdagangan, Badan Nasional Pengelola Perbatasan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, serta Gugus Tugas COVID-19 menilai tujuh sektor.

Ketujuh sektor yang menjadi sasaran lomba itu, lanjutnya, yaitu pasar tradisional, pasar modern, restoran, perhotelan, pelayanan terpadu, tempat wisata serta transportasi publik.

Sedangkan hadiah yang diberikan baik piagam serta dana insentif daerah dengan total yang disiapkan Kemenkeu sebesar Rp150 miliar lebih yang diserahkan langsung Mendagri dan Menkes.

Kalimantan Selatan (Kalsel) sendiri, dalam lomba ini hanya KabupatenTabalong yang masuk kategori pemenang untuk sektor restoran. 

Sementara pemenang keseluruhan masing-masing untuk sektor Pasar Tradisional Klaster Provinsi juara I diraih Bali, Klaster Kota pemenang I Bogor, Klaster Kabupaten pemenang I Banyumas, Klaster Kabupaten Tertinggal pemenang I Lembata.

Sektor Pasar Modern Klaster Provinsi pemenang I Jawa Timur, Klaster Kota pemenang I Bogor,  Klaster Kabupaten pemenang I Aceh Tamiang, Klaster Kabupaten Tertinggal Seram Bagian Barat. 

Sektor Restoran Klaster Provinsi Lampung, Klaster Kota Bogor, Klaster Kabupaten Trenggalek, Klaster Kabupaten Tertinggal Sumba Barat Daya. Sektor Hotel Klaster Provinsi Jambi, Klaster Kota Pekanbaru, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tertinggal Suma Barat Daya.

Sektor PTSP Klaster Provinsi Sulteng, Kota Bekasi, Kabupaten Tranggalek, dan Kabupaten Tertinggal Nias. Sektor Tempat Wisata Klaster Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang, Kabupaten Sintang, dan Kabupaten Tertinggal Sigi. Sedangkan Sektor Transportasi Umum Klaster Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Sintang dan Kabupaten Tertinggal Jayawijaya. 

Bagi pemenang di masing-masing klaster akan mendapatkan hadiah Rp3 miliar bagi pemenang I, Rp2 miliar pemenang II, Rp1 miliar pemenang III. 
 

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020