Utusan Khusus Kepresidenan Amerika Serikat Marshall Billingslea akan bertolak menuju Austria pada Senin dan Selasa untuk membahas "topik-topik yang disepakati bersama terkait masa depan kontrol senjata" dengan Deputi Menlu Rusia Sergei Ryabkov, kata Departemen Luar Negeri AS pada Jumat.
"AS telah memperluas undangan terbuka kepada Republik Rakyat China untuk bergabung dalam pembahasan ini dan memperjelas kebutuhan ketiga negara untuk mengupayakan negosiasi pengendalian senjata dengan niat baik," Deplu AS mengatakan.
Presiden Donald Trump berkali-kali mengimbau China untuk bergabung dengan AS dan Rusia dalam pembicaraan mengenai kesepakatan pengendalian senjata untuk menggantikan kesepakatan pengurangan senjata strategis (START) baru tahun 2010.
START baru 2010, yang mewajibkan AS dan Rusia membatasi penempatan senjata nuklir strategis masing-masing tak lebih dari 1,550, berakhir masa berlakunya pada Februari.
China, diperkirakan memiliki sekitar 300 senjata nuklir, berkali-kali menolak usul Trump.
Billingslea mengatakan pekan lalu bahwa dia sepakat dengan Ryabkov mengenai waktu dan tempat perundingan pada Juni.
Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"AS telah memperluas undangan terbuka kepada Republik Rakyat China untuk bergabung dalam pembahasan ini dan memperjelas kebutuhan ketiga negara untuk mengupayakan negosiasi pengendalian senjata dengan niat baik," Deplu AS mengatakan.
Presiden Donald Trump berkali-kali mengimbau China untuk bergabung dengan AS dan Rusia dalam pembicaraan mengenai kesepakatan pengendalian senjata untuk menggantikan kesepakatan pengurangan senjata strategis (START) baru tahun 2010.
START baru 2010, yang mewajibkan AS dan Rusia membatasi penempatan senjata nuklir strategis masing-masing tak lebih dari 1,550, berakhir masa berlakunya pada Februari.
China, diperkirakan memiliki sekitar 300 senjata nuklir, berkali-kali menolak usul Trump.
Billingslea mengatakan pekan lalu bahwa dia sepakat dengan Ryabkov mengenai waktu dan tempat perundingan pada Juni.
Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020