Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Banjarbaru mengundang manajemen PT PLN untuk menjelaskan kenaikan tagihan listrik pelanggan terutama di wilayah Banjarbaru yang melonjak dari tagihan biasanya. 

Kegiatan dalam bentuk rapat dengar pendapat, Selasa dipimpin Ketua DPRD Fadliansyah dan Wakil Ketua Nafsiani Samandi dihadiri Manager PLN UP3 Banjarmasin Sudarto dan Akhyar dari PLN ULP Banjarbaru.

Sementara, anggota dewan yang hadir berasal dari lintas fraksi dan secara tegas menyampaikan keluhan baik pribadi maupun masyarakat yang kecewa karena kenaikan tagihan listrik melonjak tinggi dari biasanya.

"Kami mengundang PLN kesini bukan hanya meminta penjelasan tetapi juga berharap PLN mencarikan solusi agar masyarakat tidak terbebani akibat tagihan listrik tinggi," ujar Emi Lasari anggota dewan dari PAN. 

Ditegaskan, PLN jangan sampai berlaku tidak adil kepada masyarakat dengan memutus aliran listrik karena tidak mampu memenuhi kewajiban membayar tagihan listrik yang jauh melonjak dari sebelumnya. 

"Kami tidak ingin mendengar ada pelanggan di Banjarbaru yang diputus listriknya karena tidak mampu bayar. PLN juga harus menyadari ditengah pandemi, masyarakat kesulitan untuk beraktivitas dan berusaha," ucap politisi perempuan itu. 

Manager PLN UP3 Banjarmasin Sudarto mengatakan, tagihan listrik yang ditarik kepada pelanggan bulan Juni mengacu pemakaian rata-rata tiga bulan terakhir dan solusinya akan dibayar secara bertahap. 

"Kenaikan kemungkinan karena masa PSBB selama pandemi COVID-19 dan itu membuat konsumsi listrik rumah tangga meningkat. Solusinya, skema pembayaran dilakukan bertahap yang besarannya sudah diatur," kata dia. 

 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020