Pelatih Barito Putera Djadjang Nurdjaman menyambut baik soal wacana PSSI yang akan menjadikan Yogyakarta sebagai homebase bagi tim luar pulau Jawa saat kompetisi kembali digelar pada September atau Oktober mendatang.
"Buat Barito enggak ada masalah," ujar Djadjang seperti dilansir dari laman resmi klub di Jakarta, Selasa.
Pria yang akrab disapa Djanur itu mengatakan Yogyakarta memang menjadi salah satu wilayah yang cocok sebagai tempat penyelenggaraan. Sebab, selain memiliki banyak stadion mereka juga memiliki fasilitas sepak bola yang mumpuni.
"Karena Yogyakarta adalah kota yang sangat representatif. Banyak stadion dan lapangan untuk tempat latihan," kata dia.
Baca juga: Pemain muda Barito Putera mendukung regulasi pemain U-20 di Liga 1
PSSI sendiri belum memberikan keputusan akan nasib kompetisi musim ini. Namun dalam sejumlah rapat virtual menghasilkan beberapa opsi di antaranya akan dilanjutkan pada September atau Oktober dan seluruh laga akan dipusatkan di pulau Jawa.
Tak lama setelah opsi menggelar laga di pulau Jawa, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan juga bakal menjadikan Yogyakarta sebagi homebase bagi tim-tim luar pulau Jawa.
Nantinya, tidak hanya Barito Putera saja yang ditaruh di Yogyakarta. Klub dari luar pulau Jawa seperti Persiraja Banda Aceh, Borneo FC, Barito Putera, PSM Makassar, dan Persipura Jayapura, juga bakal ditempatkan di sana.
Adapun pemilihan Yogyakarta sebagai homebase, karena PSSI dan klub akan irit biaya terutama akomodasi. Iriawan memiliki kolega pengusaha hotel dan menjamin seluruh biaya penginapan serta makan.
Baca juga: Pemulihan Bagus Kahfi terhambat sulit bertemu fisioterapis
"Beliau punya lima hotel di sana. Pertamanya kami diminta 25 persen. Kemudian saya bilang bagaimana kalau gratis? Akhirnya gratis dengan sekali makan," kata dia.
Meski rencana akan bergulir sekitar September atau Oktober, PSSI masih melakukan kajian-kajian untuk semakin memantapkan faktor pendukung lainnya agar kompetisi berjalan tanpa masalah berarti.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Buat Barito enggak ada masalah," ujar Djadjang seperti dilansir dari laman resmi klub di Jakarta, Selasa.
Pria yang akrab disapa Djanur itu mengatakan Yogyakarta memang menjadi salah satu wilayah yang cocok sebagai tempat penyelenggaraan. Sebab, selain memiliki banyak stadion mereka juga memiliki fasilitas sepak bola yang mumpuni.
"Karena Yogyakarta adalah kota yang sangat representatif. Banyak stadion dan lapangan untuk tempat latihan," kata dia.
Baca juga: Pemain muda Barito Putera mendukung regulasi pemain U-20 di Liga 1
PSSI sendiri belum memberikan keputusan akan nasib kompetisi musim ini. Namun dalam sejumlah rapat virtual menghasilkan beberapa opsi di antaranya akan dilanjutkan pada September atau Oktober dan seluruh laga akan dipusatkan di pulau Jawa.
Tak lama setelah opsi menggelar laga di pulau Jawa, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan juga bakal menjadikan Yogyakarta sebagi homebase bagi tim-tim luar pulau Jawa.
Nantinya, tidak hanya Barito Putera saja yang ditaruh di Yogyakarta. Klub dari luar pulau Jawa seperti Persiraja Banda Aceh, Borneo FC, Barito Putera, PSM Makassar, dan Persipura Jayapura, juga bakal ditempatkan di sana.
Adapun pemilihan Yogyakarta sebagai homebase, karena PSSI dan klub akan irit biaya terutama akomodasi. Iriawan memiliki kolega pengusaha hotel dan menjamin seluruh biaya penginapan serta makan.
Baca juga: Pemulihan Bagus Kahfi terhambat sulit bertemu fisioterapis
"Beliau punya lima hotel di sana. Pertamanya kami diminta 25 persen. Kemudian saya bilang bagaimana kalau gratis? Akhirnya gratis dengan sekali makan," kata dia.
Meski rencana akan bergulir sekitar September atau Oktober, PSSI masih melakukan kajian-kajian untuk semakin memantapkan faktor pendukung lainnya agar kompetisi berjalan tanpa masalah berarti.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020