Koordinator Kelompok Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PPM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Desa Pandulangan, Kecamatan Padang Batung, Eddy Wibowo, menyampaikan di tengah keprihatinan dan upaya pencegahan penularan pandemi COVID-19, pihaknya pun ikut berkontribusi.

Ia mengatakan, kontribusi tersebut dilakukan dengan berinovasi untuk pembuatan Alat Pelindung Diri (APD) berupa face shield atau pelindung wajah, yang peruntukannya untuk para relawan COVID-19.

"Untuk alat dan bahan pembuatan face shield ini sangat sederhana, hanya membutuhkan busa, karet, plastik mica dan alat seperti guting, lem tembak, serta penggaris dan cutter," katanya, di Pandulangan, Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Senin (15/6) siang. 
 
Penggunaan pelindung wajah hasil karya Mahasiswa PPM UMM di Desa Pandulangan, Kecamatan Padang Batung (Antarakalsel/Fathur/Ist)


Baca juga: Positif COVID-19 HSS jadi 30, tambahan satu dari hasil swab PDP warga Kandangan yang meninggal

Dijelaskan dia, proses pembuatan APD ini diawasi dan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan Mohammad Jufri, diharapkan melalui kontribusi lewat memproduksi APD ini dapat membantu relawan COVID-19 di Desa Pandulangan, yang bertugas di garda menangani pencegahan kasus COVID-19.

Produksi APD ini juga dilatar belakangi membantu perjuangan tenaga medis serta relawan COVID-19 di Indonesia dalam merawat pasien positif virus Corona, maupun menangani pasien yang telah memiliki gejalanya, semakin terasa berat dengan kurangnya Alat Pelindung Diri (APD).

Salah satu APD yang vital adalah pelindung wajah atau face shield, dan dengan melihat kondisi tersebut, muncul inisiatif dari mahasiswa PMM di Desa Pandulangan, untuk membuat face shield, yang dapat membantu para relawan COVID-19 di desa.

"Di tengah merebaknya virus Corona, alat ini sangat disarankan untuk orang-orang yang kerap melakukan interaksi dengan masyarakat luas apalagi bagi mereka yang bertugas memberikan layanan publik," katanya.
 
Pelindung wajah hasil karya Mahasiswa PPM UMM di Desa Pandulangan, Kecamatan Padang Batung (Antarakalsel/Fathur/Ist)


Baca juga: Satu PDP dari warga Daha Utara meninggal, total kasus meninggal jadi 11 orang

Menurut dia, tak hanya Tenaga Kesehatan(Nakes) serta petugas yang melayani masyarakat umum, orang-orang yang dalam aktivitasnya berkecimpung dengan banyak manusia juga perlu menggunakan pelindung muka, termasuk para relawan COVID-19 karena sangat rentan terpapar virus.

Lonjakan jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kalimantan Selatan(Kalsel) akhir-akhir ini meningkat tajam, Kalsel termasuk dalam tiga provinsi dengan penambahan pasien positif Covid-19 paling signifikan dalam sepekan terakhir, selain Jawa Timur, dan Sumatera Selatan.

Adapun dari total pasien positif COVID-19 di Kalimantan Selatan, sebanyak 68 persen atau masih mayoritas berasal dari Cluster Gowa, atau dari jemaah yang pulang dari mengikuti kegiatan Ijtima Ulama di Gowa, Sulawasi Selatan.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020