Duta Abulyatama Indonesia (DAI) Cabang Tabalong menggelar sedekah energi di tempat praktik dr. Mia Kambali di Jaro, Kecamatan Jaro, Tabalong, Minggu (14/6).
Sedekah energi ini merupakan program DAI Tabalong dengan menghadirkan terapis PPA Healing dari Tanjung. Terapi PPA Healing ini salah satu program unggulan DAI Tabalong selain Gerakan Jumat Berkah (GJB)
"Program sedekah ini sebenarnya agenda rutin sebelum musim corona.
Sekarang seiring wacana new normal kami memulai kembali untuk melakukan transisi kegiatan dengan membatasi jumlah client," jelas Haidi Rahman, Ketua DAI Tabalong.
Menurut Haidi, selain menghadirkan praktisi atau sefter berpengalaman seperti Kadarisman, pihaknya juga mengkolaborasikan sedekah energi ini dengan praktisi kesehatan dr. Mia, yang sehari-hari berdinas di Puskesmas Jaro.
"Ada beberapa sefter yang hari ini tadi bergabung, diantaranya, Ustadz H. Fajerianur Mus'adi, Erlina Effendi Ilas yang juga Koordinator GJB-DAI dan juga bu dokter Mia sendiri," beber pria, jebolan Gontor ini.
Sedikitnya sedekah energi ini diberikan kepada 15 orang clien terdiri dari laki-laki dan perempuan. Jumlah client sengaja dibatasi agar dapat memenuhi standar protokol kesehatan.
"Alhamdulillah, dari terapi yang tadi langsung dipandu oleh Pak Kadarisman, dapat mberikan efek seketika kepada client.
Ada tadi yang lengangnya sakit, rasanya berkurang drastis dan merasakan hangat pada lengannya. Semua mereka merasa nyaman, plong dan lebih damai," jelas Haidi Rahman.
Sementara, Kadarisman, Sefter yang sudah malang melintang di Kalsel, Kalteng dan Kaltim, mengaku bahagia atas hasil dari sedekah energi yang dilakukan.
Menurutnya kebahagiaan itu begitu hakiki, ketika kita menjadi manfaat bagi pihak lainnya.
"Tadi yang kami lakukan adalah terapi nafas syukur dan 3P. Ini terapi dasar tapi sungguh-sungguh sangat memberikan efek bagi kebahagiaan dan kesehatan.
Mestinya kita juga tadi melakukan tapping, tapi karena terapisnya terbatas, tekhnik itu dilewatkan.
Namun pun demikian vibrasi energi tadi cukup membuat client lebih nyaman," ujar Kadarisman.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Sedekah energi ini merupakan program DAI Tabalong dengan menghadirkan terapis PPA Healing dari Tanjung. Terapi PPA Healing ini salah satu program unggulan DAI Tabalong selain Gerakan Jumat Berkah (GJB)
"Program sedekah ini sebenarnya agenda rutin sebelum musim corona.
Sekarang seiring wacana new normal kami memulai kembali untuk melakukan transisi kegiatan dengan membatasi jumlah client," jelas Haidi Rahman, Ketua DAI Tabalong.
Menurut Haidi, selain menghadirkan praktisi atau sefter berpengalaman seperti Kadarisman, pihaknya juga mengkolaborasikan sedekah energi ini dengan praktisi kesehatan dr. Mia, yang sehari-hari berdinas di Puskesmas Jaro.
"Ada beberapa sefter yang hari ini tadi bergabung, diantaranya, Ustadz H. Fajerianur Mus'adi, Erlina Effendi Ilas yang juga Koordinator GJB-DAI dan juga bu dokter Mia sendiri," beber pria, jebolan Gontor ini.
Sedikitnya sedekah energi ini diberikan kepada 15 orang clien terdiri dari laki-laki dan perempuan. Jumlah client sengaja dibatasi agar dapat memenuhi standar protokol kesehatan.
"Alhamdulillah, dari terapi yang tadi langsung dipandu oleh Pak Kadarisman, dapat mberikan efek seketika kepada client.
Ada tadi yang lengangnya sakit, rasanya berkurang drastis dan merasakan hangat pada lengannya. Semua mereka merasa nyaman, plong dan lebih damai," jelas Haidi Rahman.
Sementara, Kadarisman, Sefter yang sudah malang melintang di Kalsel, Kalteng dan Kaltim, mengaku bahagia atas hasil dari sedekah energi yang dilakukan.
Menurutnya kebahagiaan itu begitu hakiki, ketika kita menjadi manfaat bagi pihak lainnya.
"Tadi yang kami lakukan adalah terapi nafas syukur dan 3P. Ini terapi dasar tapi sungguh-sungguh sangat memberikan efek bagi kebahagiaan dan kesehatan.
Mestinya kita juga tadi melakukan tapping, tapi karena terapisnya terbatas, tekhnik itu dilewatkan.
Namun pun demikian vibrasi energi tadi cukup membuat client lebih nyaman," ujar Kadarisman.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020