Saham-saham Australia dibuka sedikit lebih tinggi pada perdagangan Selasa pagi, melanjutkan tren kenaikan sehari sebelumnya, dengan hasil sektoral beragam karena sektor material merosot dan keuangan sedikit menguat.
Pada pukul 10.30 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 naik tipis 5,10 poin atau 0,088 persen menjadi 5.824,30 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas naik delapan poin atau 0,13 persen pada 5.946,40 poin.
Saham-saham teknologi dan industri memimpin kenaikan dalam perdagangan awal, keduanya naik 0,5 persen sementara consumer discretionaries juga melonjak dan bank, energi, dan layanan komunikasi naik.
Baca juga: Bursa saham Australia melemah meski sektor keuangan menguat
Mengimbangi mereka adalah penurunan 0,5 persen di sektor material, sementara perawatan kesehatan dan utilitas juga merosot.
"Pasar global mengabaikan data manufaktur yang lemah, mengangkat saham, minyak mentah dan logam dasar dalam perdagangan semalam," kata kepala strategi pasar CMC Markets, Michael McCarthy.
"Kekuatan datang menjelang keputusan suku bunga sore ini dari Reserve Bank of Australia. Analis memperkirakan suku bunga akan tetap di 0,25 persen, dan pernyataan yang menyertainya akan mempertahankan nada netral."
Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia sebagian besar lebih tinggi dengan Commonwealth Bank naik 0,49 persen, ANZ naik 0,61 persen dan National Australia Bank naik 0,67 persen. Namun, Westpac Bank turun 0,12 persen.
Baca juga: Bursa saham Aussie dibuka Selasa pagi menguat dengan keuntungan luas
Saham-saham pertambangan melemah dengan Rio Tinto turun 0,37 persen, BHP turun 1,12 persen, Fortescue Metal turun 1,01 persen dan penambang emas Newcrest turun 0,61 persen.
Produsen-produsen minyak dan gas bervariasi dengan Oil Search turun 0,85 persen, Santos naik 1,46 persen dan Woodside Petroleum naik 0,31 persen.
Supermarket terbesar Australia menyusut dengan Coles turun 0,65 persen dan Woolworths turun 0,51 persen.
Sementara itu, raksasa telekomunikasi Telstra terangkat 0,16 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas tidak berubah dan perusahaan biomedis CSL turun 0,82 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Pada pukul 10.30 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 naik tipis 5,10 poin atau 0,088 persen menjadi 5.824,30 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas naik delapan poin atau 0,13 persen pada 5.946,40 poin.
Saham-saham teknologi dan industri memimpin kenaikan dalam perdagangan awal, keduanya naik 0,5 persen sementara consumer discretionaries juga melonjak dan bank, energi, dan layanan komunikasi naik.
Baca juga: Bursa saham Australia melemah meski sektor keuangan menguat
Mengimbangi mereka adalah penurunan 0,5 persen di sektor material, sementara perawatan kesehatan dan utilitas juga merosot.
"Pasar global mengabaikan data manufaktur yang lemah, mengangkat saham, minyak mentah dan logam dasar dalam perdagangan semalam," kata kepala strategi pasar CMC Markets, Michael McCarthy.
"Kekuatan datang menjelang keputusan suku bunga sore ini dari Reserve Bank of Australia. Analis memperkirakan suku bunga akan tetap di 0,25 persen, dan pernyataan yang menyertainya akan mempertahankan nada netral."
Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia sebagian besar lebih tinggi dengan Commonwealth Bank naik 0,49 persen, ANZ naik 0,61 persen dan National Australia Bank naik 0,67 persen. Namun, Westpac Bank turun 0,12 persen.
Baca juga: Bursa saham Aussie dibuka Selasa pagi menguat dengan keuntungan luas
Saham-saham pertambangan melemah dengan Rio Tinto turun 0,37 persen, BHP turun 1,12 persen, Fortescue Metal turun 1,01 persen dan penambang emas Newcrest turun 0,61 persen.
Produsen-produsen minyak dan gas bervariasi dengan Oil Search turun 0,85 persen, Santos naik 1,46 persen dan Woodside Petroleum naik 0,31 persen.
Supermarket terbesar Australia menyusut dengan Coles turun 0,65 persen dan Woolworths turun 0,51 persen.
Sementara itu, raksasa telekomunikasi Telstra terangkat 0,16 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas tidak berubah dan perusahaan biomedis CSL turun 0,82 persen.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020