Kicauan penyanyi Taylor Swift di akun Twitter pribadinya soal Donald Trump menjadi cuitan paling banyak mendapatkan "likes" atau disukai dari seluruh unggahan Swift.
Kicauan Taylor Swift yang mengecam Donald Trump atas penggunaan cara kekerasan untuk mengusir demonstran itu mendapat 1 juta lebih "likes" hanya dalam waktu kurang dari lima jam, dilansir Billboard, Sabtu.
"Setelah menyulut api supremasi kulit putih dan rasisme selama pemerintahan Anda, Anda punya keberanian untuk berpura-pura punya superioritas moral sebelum mengancam dengan kekerasan," tulis Taylor Swift.
Kekesalan Taylor Swift itu terjadi lantaran sebelumnya Donald Trump mengunggah cuitan yang mengancam akan menindak tegas hingga bahkan menembak para pengunjuk rasa di Minnesota.
"Ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai??? Kami akan memilihmu untuk keluar pada bulan November. @Realdonaldtrump," sambung Taylor Swift.
Pihak Twitter telah bereaksi atas unggahan Donald Trump tersebut yang dinilai melanggar kebijakan tentang kekerasan.
Kicauan Donald Trump itu sekarang disembunyikan di balik pemberitahuan. Namun pengguna masih dapat melihat dan me-retweet dengan komentar, tetapi pengguna tidak bisa menyukai atau berkomentar atas kicauan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Kicauan Taylor Swift yang mengecam Donald Trump atas penggunaan cara kekerasan untuk mengusir demonstran itu mendapat 1 juta lebih "likes" hanya dalam waktu kurang dari lima jam, dilansir Billboard, Sabtu.
"Setelah menyulut api supremasi kulit putih dan rasisme selama pemerintahan Anda, Anda punya keberanian untuk berpura-pura punya superioritas moral sebelum mengancam dengan kekerasan," tulis Taylor Swift.
Kekesalan Taylor Swift itu terjadi lantaran sebelumnya Donald Trump mengunggah cuitan yang mengancam akan menindak tegas hingga bahkan menembak para pengunjuk rasa di Minnesota.
"Ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai??? Kami akan memilihmu untuk keluar pada bulan November. @Realdonaldtrump," sambung Taylor Swift.
Pihak Twitter telah bereaksi atas unggahan Donald Trump tersebut yang dinilai melanggar kebijakan tentang kekerasan.
Kicauan Donald Trump itu sekarang disembunyikan di balik pemberitahuan. Namun pengguna masih dapat melihat dan me-retweet dengan komentar, tetapi pengguna tidak bisa menyukai atau berkomentar atas kicauan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020