Amuntai, Kalsel, (Antaranews Kalsel) - Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan memberikan pembekalan kepada pengawas ujian nasional tingkat SLTP sederajat untuk menghindari terjadinya kesalahan teknis sebagaimana yang terjadi pada pelaksanaan ujian nasional tingkat SLTA sederajat.


Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Bidang Pendidikan SMP, SMA dan SMK Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kasful Anwar di Amuntai, Selasa mengatakan peningkatan pengetahuan guru pengawas diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan UN, khususnya dari aspek teknis berkas soal ujian.

"Kesalahan teknis dalam penanganan berkas soal ujian nasional cukup rawan, sehingga mengakibatkan jawaban soal ditolak dan merugikan siswa nantinya," kata Kasful.

Dinas pendidikan (Disdik) HSU baru saja mengalami persoalan teknis ini pada pelaksanaan UN tingkat SLTA beberapa waktu lalu, dimana akibat ketidaktahuan guru pengawas memisahkan berkas soal ujian dengan lembar jawaban yang sudah terpaut barcode.

"Kala itu guru pengawas tidak memahami bila berkas soal harus dipisahkan dengan lembar jawaban yang telah barcode, dan hal tersebut hampir saja menyulitkan siswa dalam menyelesaikan ujiannya," katanya.

Namun kasus yang terjadi di SMA 1 Sungai Pandan bisa segera diatasi dan tidak sampai mengagalkan pelaksanaan UN di sekolah tersebut.

Pihak guru terpaksa harus mengirimkan lembar jawaban siswa beserta lembar berkas soal ke pihak penyelenggara UN Rayon Unlam Banjarmasin.

"Biasanya cuma lembar jawaban yang dikirim, namun untuk kasus yang terjadi di SMA 1 Sungai Pandan kemaren kita kirim dengan berkas soalnya," katanya.

Saiful menambahkan sendainya kesalahan yang dilakukan guru pengawas ini tidak cepat terpantau pihak Disdik HSU, bisa berakibat kegiatan UN di ulangbagi sekolah bersangkutan.

Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Utara akan meningkatkan pengetahuan para guru yang nanti bertugas sebagai petugas pengawas pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama 5 - 8 Mei nanti.

Kekurangcermatan pengawas ujian dalam menyelenggarakan ujian diruang kelas dikhawatrkan bisa menimbulkan kesalahan fatal yang bisa berakibat menggagalkan UN dan merugikan siswa.

Sebenarnya, sambung Kasful para guru sudah dibekali pengetahuan teknis, namun karena sebagian guru kurang cermat, akhrnya kesalahan tersebut terjadi.

"Makanya akan coba kita tingkatkan pemberian pembekalan teknis bagi guru pengawas agar kekeliruan serupa tidak terulang lagi khususnya pelaksanaan UN tingkat SLTP yang sekarang sudah ada didepan mata," tambahnya.

Kasful memaparkan Disdik HSU menjadwalkan dua kali pertemuan dengan 250 guru pengawas pada sub rayon Amuntai Tengah dan 215 guru pengawas di sub rayon Sungai Pandan.

Pembekalan bagi guru pengawas untuk sub rayon Amuntai tengah dilaksanakan Rabu (22/4) berlokasi di SMK Negeri 2 Amuntai dan Sub rayon Sungai Pandan pada hari berikutnya di Gedung Aisyiyah Alabio.

  Pertemuan akan di isi pemantapan pembekalan materi teknis penyelenggaraan UN SLTP termasuk tata tertib pelaksanaan ujian.   

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014