Oleh Imam Hanafi

Kotabaru, (Antaranews.Kalsel) - Tingkat partisipasi pemilih di Dapil IV Kotabaru, Kalimantan Selatan pada Pemilu 9 April 2014 paling tinggi dengan tingkat kerusakan suara paling kecil dibandingkan Dapil lain.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kotabaru, M Erfan di Kotabaru, Minggu mengatakan sudah menjadi pembicaraan di kalangan calon anggota legislatif bahwa Dapil IV Kotabaru jadi "dapil neraka".

"Karena di Dapil IV perolehan suara di Dapil tersebut rata-rata bersaing ketat, berbeda dengan Dapil I, II dan III Kotabaru, yang relatif fluktuatif antara caleg satu dan caleg lainnya," kata Erfa, di tengah rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara di Hotrel Grand Surya Kotabaru, Minggu.

Ketua Erfa menambahkan, tingkat partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak suaranya pada saat pencoblosan pada keempat Dapil rata-rata 60-90 persen.

Dia memperkirakan rapat rekapitulasi atau penetapan perolehan suara partai politik di Kabupaten Kotabaru, diperkirakan selesai Minggu sekitar pukul 00.00 Wita.

"Menurut jadwal rapat rekapitulasi berlangsung 19-21 April, tetapi mudah-mudahan sebelum jadwal bisa selesai," imbuhnya.

Dalan rapat rekapitulasi tersebut, tidak ada masalah yang prinsif atau temuan yang dinilai fatal, sehingga rapat bisa diselesaikan lebih cepat dari jadwal.

Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kotabaru Hj Asni Hardjati, menambahkan, temuan pada rapat rekapitulasi kali ini hanya ada beberapa perbedaan angka atau selisih angka perolehan suara dari partai.

"Setelah diuraikan dari perbedaan atau selisih angka tersebut, semuantya bisa diselesaikan dengan mudah tanpa ada konflik," ungkapnya.

Hari pertama Rapat Rekapitulasi Sabtu (19/4), KPU bersama Panwaslu serta Pengurus Partai Politik dan Caleg, baru menyelesaikan beberapa kecamatan.

"Rapat Rekapitulasi ini dihadiri oleh 11 saksi dari Partai Politik, satu saksi dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI tidak hadir," tambah Erfan, dengan tidak menyebutkan alasan ketidakhadiran saksi dari PKPI.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014