Oleh Ulul Maskuriah

Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan, Ngadimun akan memanggil pengawas ujian nasional di salah satu SMA Kabupaten Kotabaru yang pesertanya dibiarkan menyontek saat ujian berlangsung.


Menurut Ngadimun, dalam "coffe morning" di Banjarmasin, Rabu, persoalan pembiaran terhadap adanya peserta ujian nasional yang menyontek telah menjadi pembahasan secara nasional bahkan sampai ke Menteri Pendidikan.

"Untuk itu, kita akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, baik itu dengan Universitas Lambung Mangkurat dan tim pengawas yang ada di sekolah tersebut, untuk memastikan peristiwa itu," katanya.

Tentang imbauan agar para peserta yang ketahuan menyontek tidak diluluskan, kata Ngadimun, pihaknya akan mengkoordinasikan kembali tentang kebijakan yang akan ditempuh dalam mengatasi persoalan tersebut.

"Kita masih sangat mempertimbangkan masa depan anak yang masih cukup jauh, sehingga harus ada kebijakan yang membangun," ucapnya.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Arsyadi mengatakan, kalaupun peserta yang bersangkutan lulus dengan nilai baik, maka kelulusannya harus disertai dengan catatan, sehingga menjadi peringatan bagi lainnya.

"Kalau laporan keuangan kita masih wajar dengan pengecualian, bisa jadi para peserta UN tersebut lulus dengan catatan," kata Sekda.

Secara keseluruhan, lanjutnya, dari informasi yang diterima sampai saat ini, pelaksanaan UN 2013/2014 di kabupaten/kota se-provinsi berjalan aman dan lancar.

"Kita berharap, pelaksanaan UN 2013/2014 berjalan aman dan lancar sampai akhir atau saat pengumuman hasil ujian tersebut, bukan saja untuk UN SLTA, tetapi juga Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan Sekolah Dasar (SD) sederajat," ujarnya.

Data Dinas Pendidikan (Disdik) Kalsel menunjukkan, peserta UN 2013/2014 untuk SLTA sebanyak 48.532 orang terdiri atas siswa SMA dan Madrasah Aliyah 24.707, SMK 12.532 dan paket C (setara SMA) 11.293 orang.

Selanjutnya, pelaksanaan ujian nasional akan dilanjutkan untuk tingkat SLTP yang dimulai pada 5-8 Mei 2014 dan tingkat SD pada 19-21 Mei.

Berbeda dengan pelaksanaan UN 2013, banyak sekolah yang kekurangan lembar soal, tahun ini, hampir tidak ada sekolah yang mengeluhkan adanya kekurangan lembar soal tersebut.

Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Selatan, H Rudy Ariffin bersama Kepala Kepolisian Daerah setempat, Brigjen Pol Machfud Arifin memantau pelaksanaan Ujian Nasional Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di wilayahnya, yang dimulai 14 April 2014.

Dalam memantau UN tahun pelajaran 2013/2014 itu, dengan didampingi Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kalsel, Ngadimun, Gubernur dan Kapolda mengawali peninjauan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kompleks Pelajar Mulawarman Banjarmasin (14/4).

Kemudian meninjau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1, SMAN 1, dan Madrasah Aliyah (MA) Negeri yang kesemuanya berada di Kompleks Pelajar Mulawarman yang dibangun masa kepemimpinan Gubernur Kalsel, RT Milono pada tahun 1950-an.

Gubernur Kalsel menyatakan, peninjuan tersebut dimaksudkan untuk melihat keadaan persiapan dan kesiapan pelaksanaan UN, baik dari pihak sekolah maupun siswa yang mengikuti ujian.

  "Kita berharap, dengan persiapan dan kesiapan yang betul-betul mantap, tingkat kelulusan anak-anak sekolah di Kalsel bisa lebih baik lagi," katanya.    

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014