Oleh Ulul Maskuriah

Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kosakata naskah ujian nasional (UN) untuk SMA Luar Biasa (LB) terutama penderita tunarungu dan tunawicara lebih disederhanakan sehingga lebih mudah dipahami oleh siswa sekolah luar biasa tersebut.


Kepala SMALB Dharmawanita di Dharma Praja Banjarmasin, Selasa mengatakan, dari sembilan siswa SMALB, enam di antaranya merupakan siswa tunarungu dan tunawicara, sehingga bisa mengikuti ujian nasional.

"Sedangkan tiga orang di antaranya merupakan penderita tunagrahita, sehingga tidak mengikuti UN," katanya.

Menurut Subagyo, pada dasarnya pelaksanaan ujian siswa SMALB sama dengan peserta ujian SMK, hanya tiga mata pelajaran yang diujikan, yaitu bahasa Indonesia, matematika dan bahasa Inggris.

Pada dasarnya, tambah Subagyo, isi naskah soal hampir sama dengan soal siswa umum lainnya, hanya saja tata bahasa dan kosakata soal yang lebih disederhanakan, untuk memudahkan para peserta.

"Salah satu kendala bagi penderita tunawicara dan tunarungu adalah pada pemahaman kosakata, sehingga pembuatan soalnya perlu disederhanakan," katanya.

Dibanding tahun sebelumnya, pelaksanaan ujian nasional kali ini jauh lebih baik, hampir tidak ada persoalan berarti, baik itu kekurangan naskah maupun keterlambatan kedatangan soal.

"Saya berharap seluruh siswa bisa lulus dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, sehingga bisa menatap masa depannya dengan lebih baik," katanya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel, Amka mengatakan, dari informasi yang dia terima sampai saat ini, pelaksanaan UN 2013/2014 di kabupaten/kota se-provinsi tersebut berjalan aman dan lancar.

"Hingga kini tidak ada informasi tentang kekurangan soal, seluruhnya berjalan dengan baik," katanya.

Data Dinas Pendidikan (Disdik) Kalsel menunjukkan, peserta UN 2013/2014 untuk SLTA sebanyak 48.532 orang terdiri atas siswa SMA dan Madrasah Aliyah 24.707, SMK 12.532 dan paket C (setara SMA) 11.293 orang.

Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Arifin optimistis hasil ujian nasional di Kalimantan Selatan akan jauh lebih baik dibanding 2013 karena berbagai persiapan telah dilakukan dengan lebih baik dan matang.

Menurut Gubernur usai melakukan peninjauan pelaksanaan ujian nasional di SMA 2 Banjarmasin dan beberapa sekolah lainnya, Senin mengatakan, dibanding 2013 pelaksanaan ujian nasional tahun ini hampir tidak ada kendala berarti.

  "Kalau dulu sempat terjadi penundaan pelaksanaan UN karena keterlambatan kedatangan soal, selain itu pada saat pelaksanaan banyak siswa tidak mendapatkan soal, sehingga panitia harus menyalin (foto kopi) dulu," katanya.   

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014