Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan, H Sukamta menyerahkan secara simbolis Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) bersama Wakil Bupati Tanah Laut Abdi Rahman didampingi Camat Batu Ampar Rika Amalia Kapolsek Batu Ampar, Danposramil Batu Ampar serta Kepala Desa Tajau Pecah , di Desa Tajau Pecah Kecamatan Batu Ampar, Minggu (17/5).
Diketahui ada 152 penerima BLT di desa tersebut yang selama ini belum mendapat bantuan dari program pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) serta program bantuan Pemerintah Lainnya, sesuai kebijakan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar.
BLT yang berasal dari dana desa disalurkan pada April hingga Juni 2020, yakni sebesar Rp600 ribu per bulan.
Sukamta mengimbau agar para penerima bantuan tersebut dapat menggunakannya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan tidak menggunakan untuk hal yang tidak perlu.
“Pergunakan bantuan ini untuk hal-hal perlu dan mendesak," ucap Kamta.
Bupati juga mengimbau warga agar sementara waktu tidak bepergian ke wilayah zona merah yang saat ini memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), karena di wilayah tersebut sudah terjadi penyebaran COVID-19 dengan transmisi lokal.
Kalaupun harus pergi ke wilayah tersebut, jelas dia, agar melapor kepada kepala desa untuk dilakukan pemeriksaan di Puskesmas.
Sukamta juga mengatakan, sudah memerintahkan jajaran terkait untuk melakukan rapid test secara besar besaran dengan target mencapai 15 ribu rapid tes untuk warga Tanah Laut.
"Sementara ini kami akan melakukan rapid tes kepada enam ribu lima ratus warga Tanah Laut untuk dapat memisahkan warga yang reaktif dan non reaktif rapid test,” ujar Kamta.
Sukamta memerintahkan Kepala Desa Tajau Pecah agar menarik uang bantuan tersebut secara kolektif untuk menghindari kerumunan di bank.
Dia menegaskan agar pihak desa tidak memotong bantuan tersebut alih-alih untuk uang bensin saat ingin menarik bantuan tersebut.
Kegiatan tersebut dilanjutkan Sukamta dan Abdi Rahman menandai beberapa rumah warga di desa tersebut yang sudah menerima program bantuan dari pemerintah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Diketahui ada 152 penerima BLT di desa tersebut yang selama ini belum mendapat bantuan dari program pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) serta program bantuan Pemerintah Lainnya, sesuai kebijakan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar.
BLT yang berasal dari dana desa disalurkan pada April hingga Juni 2020, yakni sebesar Rp600 ribu per bulan.
Sukamta mengimbau agar para penerima bantuan tersebut dapat menggunakannya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan tidak menggunakan untuk hal yang tidak perlu.
“Pergunakan bantuan ini untuk hal-hal perlu dan mendesak," ucap Kamta.
Bupati juga mengimbau warga agar sementara waktu tidak bepergian ke wilayah zona merah yang saat ini memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), karena di wilayah tersebut sudah terjadi penyebaran COVID-19 dengan transmisi lokal.
Kalaupun harus pergi ke wilayah tersebut, jelas dia, agar melapor kepada kepala desa untuk dilakukan pemeriksaan di Puskesmas.
Sukamta juga mengatakan, sudah memerintahkan jajaran terkait untuk melakukan rapid test secara besar besaran dengan target mencapai 15 ribu rapid tes untuk warga Tanah Laut.
"Sementara ini kami akan melakukan rapid tes kepada enam ribu lima ratus warga Tanah Laut untuk dapat memisahkan warga yang reaktif dan non reaktif rapid test,” ujar Kamta.
Sukamta memerintahkan Kepala Desa Tajau Pecah agar menarik uang bantuan tersebut secara kolektif untuk menghindari kerumunan di bank.
Dia menegaskan agar pihak desa tidak memotong bantuan tersebut alih-alih untuk uang bensin saat ingin menarik bantuan tersebut.
Kegiatan tersebut dilanjutkan Sukamta dan Abdi Rahman menandai beberapa rumah warga di desa tersebut yang sudah menerima program bantuan dari pemerintah.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020