Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kalimantan Selatan terus berupaya hadir di tengah masyarakat untuk membantu warga kurang mampu yang terdampak COVID-19.

Tim Program ACT Kalsel Retno Sulisetiyani di Banjarmasin, Kamis mengatakan, pihaknya terus berupaya hadir ditengah masyarakat untuk mendengarkan dan melihat langsung kondisi mereka terdampak COVID-19.

Salah satu warga yang terdampak COVID-19 di Banjarmasin adalah Fatimah yang sejak beberapa pekan terakhir penghasilannya turun drastis.

Fatimah ialah kepala keluarga yang telah berhasil berjuang melawan tumor. Kini sehari-hari dia menghidupi dua buah hatinya dengan berjualan kue bersama ibunya.

Namun, semenjak pandemi corona melanda Kota Banjarmasin, penghasilannya menurun drastis. Akibatnya Ia harus menunggak membayar kontrakan selama dua bulan lamanya.

Fatimah juga mengaku kebingungan dengan sekolah anaknya yang paling tua yaitu Alisa. "Tahun ini anak saya harusnya masuk TK, kata pihak sekolah harus menyiapkan uang Rp800 ribu untuk pendaftaran dan menebus pakaian seragam," kata Fatimah sedih.

Mendengar cerita tentang Fatimah, kata Retno, itu tim Mobile Sosial Rescue ACT Kalsel bersegera mendatangi keluarga Fatimah yang berada di Kelayan B.

Saat itu Fatimah dan ibunya sedang memasak kue pais. Fatimah sibuk membungkus kue dengan daun pisang, sementara ibunya mengawasi kukusan.

"Biasanya setiap hari bisa produksi hingga 600 bungkus, sekarang cuma 300 bungkus," tutur Fatimah.
Menurut dia, kalau masuk bulan Ramadhan, makin banyak yang jualan kue sehingga susah menjual dengan porsi yang banyak.

"Mendengar ceita tersebut, kami akhirnya menyerahkan bantuan santunan untuk membayar kontrakan, biaya pendaftaran sekolah Alisa dan sembako untuk keperluan sehari-hari," katanya.

Melalui bantuan tersebut, dapat meringankan beban Fatimah sekeluarga dalam masa-masa pandemi.

Pewarta: Bayu Pratama S

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020