Tesla Inc diperintahkan untuk tidak boleh membuka kembali pabrik kendaraannya di San Francisco Bay Area menyusul penguncian wilayah (local lockdown) yang masih berlaku, menurut departemen kesehatan daerah setempat, dikutip dari Reuters, Sabtu.

Komentar itu muncul setelah CEO Tesla, Elon Musk, mengatakan kepada karyawannya Kamis (7/5) bahwa produksi terbatas akan dimulai kembali di pabrik di Fremont.

Gubernur California Gavin Newsom pada Kamis sore mengatakan bahwa produsen di negara bagian itu akan diizinkan untuk membuka kembali. Namun daerah Alameda, tempat pabrik itu berada, dijadwalkan tetap tutup hingga akhir Mei.



Seorang juru bicara untuk Departemen Kesehatan Masyarakat Alameda dalam sebuah pernyataan merujuk pada perintah lockdown yang hanya mengizinkan bisnis-bisnis penting untuk dibuka kembali.

"Tesla telah diberitahu bahwa mereka tidak memenuhi kriteria itu dan tidak boleh membuka kembali pabriknya sementara," kata juru bicara itu.

Sebelumnya pada hari Jumat, Erica Pan, seorang petugas kesehatan terkait, mengatakan departemen telah melakukan banyak diskusi dengan perusahaan dan merekomendasikan agar Tesla menunggu setidaknya satu minggu lagi untuk memantau tingkat infeksi dan membahas cara-cara aman untuk melanjutkan produksi.

Tesla belum menanggapi permintaan komentar.

Operasi pembuatan kendaraan tidak diperbolehkan beroperasi secara normal, sesuai dengan perintah Alameda County.

Musk terus-menerus mengkritik perintah lockdown dan tinggal di rumah, menyebut tindakan tersebut merupakan "risiko serius" bagi bisnis AS.

Tesla, dalam surat internal yang dilihat oleh Reuters, mengatakan bahwa mulai Jumat, operasi terbatas akan dilanjutkan di pabrik Fremont dengan 30 persen dari jumlah karyawan normal per shift.

"Gigafactories kami di Nevada dan New York juga telah memulai operasi terbatas sebagaimana disetujui oleh negara mereka masing-masing," kata surat itu.

Namun, Musk mengatakan karyawan yang merasa tidak nyaman untuk kembali bekerja tidak diwajibkan untuk melakukannya.
 

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020