Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Mubadala Petroleum memberikan dukungan bagi wartawan Antara Kalimantan Timur, Antara Kalimantan Selatan, Banjarmasin Post, Antara Sulawesi Selatan dan Barat dan Radar Sulbar yang tetap bertugas di tengah ancaman pandemik COVID-19.
"Dukungan kepada wartawan ini diharapkan agar rekan-rekan wartawan dapat tetap bekerja dengan efektif, efisien dan juga melindungi diri dengan menggunakan masker kain dan sarung tangan," terang Camelia Martini selaku Pjs. Manajer, External Relations & Communications Mubadala Petroleum, Jumat (8/5).
Dikatakan oleh Camelia, di tengah pandemik COVID-19 saat ini, Mubadala Petroleum turut berperan aktif untuk mencegah penyebaran virus tersebut.
Salah satu peran aktif Mubadala Petroleum adalah dengan memberikan dukungan kepada rekan-rekan wartawan yang tetap harus bekerja dalam meliput berita meski di tengah bahaya potensi penyebaran COVID-19.
"Besar harapan kami kiranya dukungan ini dapat memberikan manfaat bagi teman-teman wartawan dan keluarga tentunya," tutur Camelia.
Mubadala Petroleum merupakan perusahaan hulu migas internasional yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Salah satu usahanya yaitu lapangan gas Ruby yang telah berproduksi, di Blok Sebuku yang berlokasi di Selat Makassar. Dimana gas yang dihasilkan dipasok kepada PLN dan Pupuk Kalimantan Timur.
Kepala SKK Migas Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi, Syaifudin menyampaikan apresiasi atas upaya yang telah dilakukan oleh Mubadala Petroleum.
Syaifudin menyadari betapa besar resiko paparan Covid-19 yang dihadapi awak media dalam melaksanakan tugasnya, sehingga patut mendapat perhatian dan dukungan dari pelaku Kegiatan Hulu Migas.
“Wartawan adalah salah satu mitra kami dalam menjaga ketahanan energi nasional di tengah pandemi Covid-19 ini, semoga bantuan ini bisa mendukung rekan-rekan wartawan dalam menjalankan tugas” pungkasnya.
"Semoga kerja sama dan hubungan baik antara SKK Migas - Mubadala Petroleum dan rekan-rekan wartawan dapat terus terjalin dengan baik dan semoga pula wabah virus corona ini segera berakhir agar kita semua dapat beraktivitas normal kembali seperti sedia kala," tutup Syaifudin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Dukungan kepada wartawan ini diharapkan agar rekan-rekan wartawan dapat tetap bekerja dengan efektif, efisien dan juga melindungi diri dengan menggunakan masker kain dan sarung tangan," terang Camelia Martini selaku Pjs. Manajer, External Relations & Communications Mubadala Petroleum, Jumat (8/5).
Dikatakan oleh Camelia, di tengah pandemik COVID-19 saat ini, Mubadala Petroleum turut berperan aktif untuk mencegah penyebaran virus tersebut.
Salah satu peran aktif Mubadala Petroleum adalah dengan memberikan dukungan kepada rekan-rekan wartawan yang tetap harus bekerja dalam meliput berita meski di tengah bahaya potensi penyebaran COVID-19.
"Besar harapan kami kiranya dukungan ini dapat memberikan manfaat bagi teman-teman wartawan dan keluarga tentunya," tutur Camelia.
Mubadala Petroleum merupakan perusahaan hulu migas internasional yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Salah satu usahanya yaitu lapangan gas Ruby yang telah berproduksi, di Blok Sebuku yang berlokasi di Selat Makassar. Dimana gas yang dihasilkan dipasok kepada PLN dan Pupuk Kalimantan Timur.
Kepala SKK Migas Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi, Syaifudin menyampaikan apresiasi atas upaya yang telah dilakukan oleh Mubadala Petroleum.
Syaifudin menyadari betapa besar resiko paparan Covid-19 yang dihadapi awak media dalam melaksanakan tugasnya, sehingga patut mendapat perhatian dan dukungan dari pelaku Kegiatan Hulu Migas.
“Wartawan adalah salah satu mitra kami dalam menjaga ketahanan energi nasional di tengah pandemi Covid-19 ini, semoga bantuan ini bisa mendukung rekan-rekan wartawan dalam menjalankan tugas” pungkasnya.
"Semoga kerja sama dan hubungan baik antara SKK Migas - Mubadala Petroleum dan rekan-rekan wartawan dapat terus terjalin dengan baik dan semoga pula wabah virus corona ini segera berakhir agar kita semua dapat beraktivitas normal kembali seperti sedia kala," tutup Syaifudin.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020