Oleh Imam Hanafi

Kotabaru,  (Antaranews Kalsel) - Bupati Kotabaru, Kalimantan Selatan, H Irhami Ridjani menyatakan, setelah terowongan yang menghubungkan Pulaulaut-Kalimantan, akan ada pembangunan transportasi kereta api.

"Saya yakin bias dari terowongan nanti, akan ada pembangunan jalur kereta api," kata Bupati usai mengikuti ekspose pembangunan terowongan yang dilakukan China Railway Tunnel Group Co Ltd, di Operation Room Kotabaru, Jumat.

Selain kereta api, akan ada pasar moderen, pelabuhan besar, serta tersambungnya Pulaulaut dengan Pulau Sebuku, dengan menggunakan jembatan atau yang lainnya.

"Ini bukan mimpi, tetapi realita atau nyata," ujar Irhami.

Agar rencana pembangunan terowongan benar-benar menjadi kenyataan, perencanaan harus benar-benar matang, dan ada dukungan masyarakat Kotabaru.

Sementara itu, Pemkab Kotabaru berencana menggandeng Badan Usaha Milik Negara China, China Railway Tunnel Group Co Ltd, untuk membangun terowongan yang menghubungkan Pulaulaut dengan daratan Kalimantan sepanjang 4-5 kilometer.

Rencananya, usai Pemilu Legislatif, investor akan menindaklanjuti ekspose kali ini dengan melakukan penelitian ke rencana lokasi terowongan," ujar Irhami usai mengikuti ekspose pembangunan terowongan yang dilakukan China Railway Tunnel Group Co Ltd.

Menyoal biaya pembangunan, ada dua kemungkinan yang akan dilakukan, pertama, pembangunan terowongan akan dibiayai dengan dana hibah dari PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO), sekitar Rp750 miliar.

"Karena menurut investor, biaya pembangunan terowongan lebih murah dari biaya membangun jembatan," kata dia.

Kemungkinan ke dua, Pemkab Kotabaru tidak perlu membayar biaya pembuatan terowongan, asal diberi kesempatan untuk memanfaatkan limbah material dari penggalian terowongan tersebut.

"Barter, tetapi kita akan mengkaji apakah ada unsur kerugian negara dalam sistem barter tersebut, jika ada kami akan hindari semuanya itu agar enak makan dan enak tidur," tutur Irhami.

Executive Director China Railway Tunnel Group Co Ltd, Wang Kun, menjelaskan, kelancaran transportasi di Kotabaru sudah sangat mendesak.

Hal itu diketahui Wang Kun, setelah dirinya berangkat ke Kotabaru dengan menggunakan transportasi kapal penyeberangan fery di Batulicin-Tanjung Serdang Kotabaru.

Kotabaru cukup layak untuk dibangun terowongan, karena dugaan sementara tidak ditemukan lempengan, yang bisa menyebabkan gempa bumi.

Wang Kun mengklaim, perusahaan yang dipimpinnya adalah perusahaan terbesar di dunia untuk pembuatan terowongan.

Bahkan, lanjut dia, China Railway Tunnel Group Co Ltd, sudah berhasil membangun terowongan terpanjang di dunia, yakni 85 kilometer yang terdapat di sebuah provinsi di Negara China.

Perusahaan yang dipimpin Wang Kun mampu membangun terowongan di dunia dengan rata-rata 500 kilometer per tahun.

Terowongan di Kotabaru diperkirakan memerlukan waktu sekitar empat tahun.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014