Perempuan yang tergabung dalam Desa Gambut Provinsi Kalimantan Barat, memproduksi sebanyak 10 ribuan masker kain untuk membantu mencegah penyebaran COVID-19 di Kalbar.
Kepala Sub Kelompok Kerja Peningkatan Partisipasi Desa Gambut BRG (Badan Restorasi Gambut) Muhammad Yusuf dalam keterangan tertulisnya di Pontianak, Senin, mengatakan pihaknya bersama kaum perempuan yang ada di desa-desa Peduli Gambut (DPG) termasuk DPG di Kalbar telah memproduksi masker kain.
"Pembuatan masker ini bagian dari upaya BRG mendukung kebijakan pemerintah mencegah penyebaran COVID-19. Kami mendukung Kementerian Desa mempersiapkan desa-desa DPG melakukan pencegahan penyebaran virus corona ini yang kongkretkan dengan pembuatan masker kain," ujarnya.
Baca juga: Perempuan Desa Gambut lawan COVID-19 dengan produksi 12.500 masker
Terdapat 49 DPG yang sudah didampingi sejak 2017, dan tahun ini BRG mendampingi 31 DPG di Kalbar, katanya.
"Untuk pembuatan masker ini, kami bekerja di empat desa, yaitu Desa Penjalaan dan Desa Satai Lestari di Kabupaten Kayong Utara, lalu Desa Lambau dan Desa Sarang Burung Danau di Kabupaten Sambas. Masing-masing desa membuat 2.500 masker,” kata Dinamisator DPG Kalbar, Hermawansyah.
Hermawansyah yang akrab dipanggil Wawan menjelaskan hal itu dilakukan mengingat keberadaan mesin jahit dan kelompok perempuan yang bisa menjahit. "Kita perlu bertindak cepat, karena itu kami prioritaskan dulu kegiatan ini pada ketersediaan mesin jahit dan penjahit di desa,” ujarnya.
Masker yang diproduksi ibu-ibu PKK dari desa-desa gambut ini dikerjakan selama lima hari, setelah jadi akan dibagikan gratis ke masyarakat desa-desa sekitarnya. "Kontribusi BRG ini merupakan bagian dari upaya bersama pemerintah dan masyarakat dalam mencegah penyebaran virus COVID-19," kata Hermawansyah.
Baca juga: Peduli cegah COVID-19, PGRI HSS bagikan masker untuk masyarakat
Sementara itu, dari Desa Penjalaan, Nurul Fidhea Yenny, Fasilitator DPG yang bertugas di desa itu menjelaskan pembuatan masker melibatkan bidan desa yang memberikan arahan tentang standar masker yang diperlukan. Masker dibuat oleh ibu-ibu anggota PKK Ceria Jaya.
Jina Mariana, Tim Penggerak PKK Ceria Jaya bersama anggota kelompoknya kelihatan antusias menyambut rencana produksi masker ini. "Kami berterima kasih kepada BRG yang telah melibatkan kelompok PKK dalam pembuatan masker," ujarnya.
Apalagi kegiatan ini, menurut dia modelnya padat karya tunai sehingga anggota kelompok kami juga mendapatkan uang harian. "Tentu di masa sekarang hal ini sangat berarti bagi ibu-ibu di desa,” tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Kepala Sub Kelompok Kerja Peningkatan Partisipasi Desa Gambut BRG (Badan Restorasi Gambut) Muhammad Yusuf dalam keterangan tertulisnya di Pontianak, Senin, mengatakan pihaknya bersama kaum perempuan yang ada di desa-desa Peduli Gambut (DPG) termasuk DPG di Kalbar telah memproduksi masker kain.
"Pembuatan masker ini bagian dari upaya BRG mendukung kebijakan pemerintah mencegah penyebaran COVID-19. Kami mendukung Kementerian Desa mempersiapkan desa-desa DPG melakukan pencegahan penyebaran virus corona ini yang kongkretkan dengan pembuatan masker kain," ujarnya.
Baca juga: Perempuan Desa Gambut lawan COVID-19 dengan produksi 12.500 masker
Terdapat 49 DPG yang sudah didampingi sejak 2017, dan tahun ini BRG mendampingi 31 DPG di Kalbar, katanya.
"Untuk pembuatan masker ini, kami bekerja di empat desa, yaitu Desa Penjalaan dan Desa Satai Lestari di Kabupaten Kayong Utara, lalu Desa Lambau dan Desa Sarang Burung Danau di Kabupaten Sambas. Masing-masing desa membuat 2.500 masker,” kata Dinamisator DPG Kalbar, Hermawansyah.
Hermawansyah yang akrab dipanggil Wawan menjelaskan hal itu dilakukan mengingat keberadaan mesin jahit dan kelompok perempuan yang bisa menjahit. "Kita perlu bertindak cepat, karena itu kami prioritaskan dulu kegiatan ini pada ketersediaan mesin jahit dan penjahit di desa,” ujarnya.
Masker yang diproduksi ibu-ibu PKK dari desa-desa gambut ini dikerjakan selama lima hari, setelah jadi akan dibagikan gratis ke masyarakat desa-desa sekitarnya. "Kontribusi BRG ini merupakan bagian dari upaya bersama pemerintah dan masyarakat dalam mencegah penyebaran virus COVID-19," kata Hermawansyah.
Baca juga: Peduli cegah COVID-19, PGRI HSS bagikan masker untuk masyarakat
Sementara itu, dari Desa Penjalaan, Nurul Fidhea Yenny, Fasilitator DPG yang bertugas di desa itu menjelaskan pembuatan masker melibatkan bidan desa yang memberikan arahan tentang standar masker yang diperlukan. Masker dibuat oleh ibu-ibu anggota PKK Ceria Jaya.
Jina Mariana, Tim Penggerak PKK Ceria Jaya bersama anggota kelompoknya kelihatan antusias menyambut rencana produksi masker ini. "Kami berterima kasih kepada BRG yang telah melibatkan kelompok PKK dalam pembuatan masker," ujarnya.
Apalagi kegiatan ini, menurut dia modelnya padat karya tunai sehingga anggota kelompok kami juga mendapatkan uang harian. "Tentu di masa sekarang hal ini sangat berarti bagi ibu-ibu di desa,” tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020