Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Dinas Perdagangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Afif Bizri, menyampaikan sekitar 2.000 paket telah disiapkan untuk operasi pasar, dengan pola distribusi tertutup untuk menyasar masyarakat kurang mampu dan terdampak COVID-19.
Ia mengatakan, operasi pasar dengan pola distribusi tertutup berbeda dengan operasi pasar semi terbuka yang selama ini dilakukan misalnya dengan menggunakan kupon, distribusi tertutup melalui pembagian langsung atau door to door.
"Jadi ini juga untuk menghindari keramaian atau kerumuman, kita dibantu pihak kecamatan dan desa masing-masing dalam pendataan warga sasaran operasi pasar, Insya Allah akan kita laksanakan akhir pekan atau minggu depan," katanya, saat dihubungi, Selasa (14/4).
Dijelaskan dia, penyediaan paket dalam operasi pasar ini tentu berbeda dengan harga pasaran umum, harganya tentu lebih murah karena adanya subsidi untuk paket yang bersubsidi, lebih murah juga untuk paket umum karena harga langsung dari distributor.
Baca juga: Sikapi situasi terkini di HSS, Pasar Ramadhan terbuka diganti secara online
Dalam paket berisi sembako tersebut, untuk berasnya nantinya akan menggunakan beras lokal karena saat ini di wilayah HSS para petani sedang memanem hasil padi di lahan pertanian mereka, sehingga diharapkan juga memberikan efek ekonomi bagi para petani lokal.
Paket untuk masyarakat kurang mampu disediakan dengan harga lebih murah, biasanya pembelian dengan sembako tersebut Rp50 ribu, dijual dengan harga Rp30 ribu atau ada subsidi Rp20 ribu per paketnya.
"Dari kami dari Dinas Perdagangan tentu tidak akan bisa semua bisa mendistribusikannya paling sekitar 10-20 persen dari total paket, namun nanti akan dibantu pihak kecamatan dan desa," katanya.
Sementara itu, untuk pantauan harga eceran bahan pokok di pasaran, untuk gula putih memang mengalami penurunan walaupun belum signifikan, harga sebelumnya di pasaran Rp20 ribu per kilo, untuk hari ini berkisar Rp18.500,-.
Baca juga: Kekurangan stok gula dari Bulog, picu kenaikan harga
Penurunan ini dipantau di sekitaran Pasar Kandangan, dan ini juga dikarenakan turunnya harga di distributor, penurunan harga juga terjadi pada daging ayam ras 20 persen dan telor ayam ras 10 persen dari harga biasa.
Untuk harga eceran terendah itu memang terpantau di Pasar Kandangan dan sekitarnya, namun kadang berbeda di wilayah kecamatan yang masih ada menjual harga gula pasir di harga Rp20 ribu.
Ditambahkan dia, pasokan gula dari Bulog memang belum masuk ke daerah dan pihaknya juga masih menunggu, di mana direncanakan bila nantinya pasokan gula tersebut masuk akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan barang dalam operasi pasar di HSS.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Ia mengatakan, operasi pasar dengan pola distribusi tertutup berbeda dengan operasi pasar semi terbuka yang selama ini dilakukan misalnya dengan menggunakan kupon, distribusi tertutup melalui pembagian langsung atau door to door.
"Jadi ini juga untuk menghindari keramaian atau kerumuman, kita dibantu pihak kecamatan dan desa masing-masing dalam pendataan warga sasaran operasi pasar, Insya Allah akan kita laksanakan akhir pekan atau minggu depan," katanya, saat dihubungi, Selasa (14/4).
Dijelaskan dia, penyediaan paket dalam operasi pasar ini tentu berbeda dengan harga pasaran umum, harganya tentu lebih murah karena adanya subsidi untuk paket yang bersubsidi, lebih murah juga untuk paket umum karena harga langsung dari distributor.
Baca juga: Sikapi situasi terkini di HSS, Pasar Ramadhan terbuka diganti secara online
Dalam paket berisi sembako tersebut, untuk berasnya nantinya akan menggunakan beras lokal karena saat ini di wilayah HSS para petani sedang memanem hasil padi di lahan pertanian mereka, sehingga diharapkan juga memberikan efek ekonomi bagi para petani lokal.
Paket untuk masyarakat kurang mampu disediakan dengan harga lebih murah, biasanya pembelian dengan sembako tersebut Rp50 ribu, dijual dengan harga Rp30 ribu atau ada subsidi Rp20 ribu per paketnya.
"Dari kami dari Dinas Perdagangan tentu tidak akan bisa semua bisa mendistribusikannya paling sekitar 10-20 persen dari total paket, namun nanti akan dibantu pihak kecamatan dan desa," katanya.
Sementara itu, untuk pantauan harga eceran bahan pokok di pasaran, untuk gula putih memang mengalami penurunan walaupun belum signifikan, harga sebelumnya di pasaran Rp20 ribu per kilo, untuk hari ini berkisar Rp18.500,-.
Baca juga: Kekurangan stok gula dari Bulog, picu kenaikan harga
Penurunan ini dipantau di sekitaran Pasar Kandangan, dan ini juga dikarenakan turunnya harga di distributor, penurunan harga juga terjadi pada daging ayam ras 20 persen dan telor ayam ras 10 persen dari harga biasa.
Untuk harga eceran terendah itu memang terpantau di Pasar Kandangan dan sekitarnya, namun kadang berbeda di wilayah kecamatan yang masih ada menjual harga gula pasir di harga Rp20 ribu.
Ditambahkan dia, pasokan gula dari Bulog memang belum masuk ke daerah dan pihaknya juga masih menunggu, di mana direncanakan bila nantinya pasokan gula tersebut masuk akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan barang dalam operasi pasar di HSS.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020