Bupati Barito Kuala, Kalimantan Selatan Hj Noormiliyani AS mengatakan, sebaran virus korona begitu masif, namun pemerintah pusat berupaya keras dalam membatasi persebaran virus dan menangani masyarakat terdampak covid-19.
“Begitu pula Pemerintah Kabupaten Barito Kuala. Ada banyak kebijakan yang telah, sedang, dan akan kami laksanakan dalam mengatasi kondisi terkini dan mengantisipasi dampaknya di kemudian,”ujar Bupati Batola Hj Noormiliyani AS, di Aula Bahalapa Marabahan, Kamis (9/4).
Menurut dia, beberapa hal yang pihaknya laksanakan pada tanggal 16 Maret 2020, menerbitkan Surat Edaran Bupati Nomor : 443.33/0780/Dinkes, tentang Kesiapsiagaan Menghadapi Penyebaran Covid-19.
Selanjutnya, pada tanggal 19 Maret 2020 mengeluarkan SK Bupati No : 188.45/123/Kum/2020 tentang Pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Penyebaran Covid-19 Kabupaten Barito Kuala.
Pada tanggal 23 Maret 2020, sebut dia, rapat tim gugus tugas membahas rencana aksi masing-masing satuan kerja perangkat daerah yang terlibat untuk pencegahan penyebaran covid-19.
Lebih lanjut dia mengemukakan, pihaknya juga melaksanakan pengadaan alat penyemprot desinfektan untuk 330 sekolah SD dan SMP, dilanjutkan dengan penyemprotan secara mandiri oleh sekolah sekolah tersebut.
Kemudian, terang dia, aksi gugus tugas, mewajibkan anak sekolah SD dan SMP untuk belajar di rumah menyikapi status tanggap darurat oleh Gubenur Kalsel.
“Pada tanggal 24 Maret 2020, kembali mengeluarkan Surat Edaran Bupati No. 065/ 2020/Org, tentang penyesuaian sistem kerja Apataur Sipil Negara dalam upaya pencegahan penyebaran covid-19. Dileuarkannya surat tersebut untuk menyikapi status tanggap darurat oleh Gubernur Kalsel,” tandasnya.
Untuk aksi gugus tugas, jelas dia, berupa penyemprotan desinfektan di perkantoran dan tempat-tempat umum, ibadah, pasar dan lainnya.
Pemkab juga, jelas dia, mendirikan posko pemantauan pergerakan orang di perbatasan Batola, Tapin dan Kalteng, pos pantau Anjir Pasar, Tamban, Tabukan, Kuripan, Desa Batik dan di Marabahan serta pos pantau bersama Barito Kuala-Banjarmasin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
“Begitu pula Pemerintah Kabupaten Barito Kuala. Ada banyak kebijakan yang telah, sedang, dan akan kami laksanakan dalam mengatasi kondisi terkini dan mengantisipasi dampaknya di kemudian,”ujar Bupati Batola Hj Noormiliyani AS, di Aula Bahalapa Marabahan, Kamis (9/4).
Menurut dia, beberapa hal yang pihaknya laksanakan pada tanggal 16 Maret 2020, menerbitkan Surat Edaran Bupati Nomor : 443.33/0780/Dinkes, tentang Kesiapsiagaan Menghadapi Penyebaran Covid-19.
Selanjutnya, pada tanggal 19 Maret 2020 mengeluarkan SK Bupati No : 188.45/123/Kum/2020 tentang Pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Penyebaran Covid-19 Kabupaten Barito Kuala.
Pada tanggal 23 Maret 2020, sebut dia, rapat tim gugus tugas membahas rencana aksi masing-masing satuan kerja perangkat daerah yang terlibat untuk pencegahan penyebaran covid-19.
Lebih lanjut dia mengemukakan, pihaknya juga melaksanakan pengadaan alat penyemprot desinfektan untuk 330 sekolah SD dan SMP, dilanjutkan dengan penyemprotan secara mandiri oleh sekolah sekolah tersebut.
Kemudian, terang dia, aksi gugus tugas, mewajibkan anak sekolah SD dan SMP untuk belajar di rumah menyikapi status tanggap darurat oleh Gubenur Kalsel.
“Pada tanggal 24 Maret 2020, kembali mengeluarkan Surat Edaran Bupati No. 065/ 2020/Org, tentang penyesuaian sistem kerja Apataur Sipil Negara dalam upaya pencegahan penyebaran covid-19. Dileuarkannya surat tersebut untuk menyikapi status tanggap darurat oleh Gubernur Kalsel,” tandasnya.
Untuk aksi gugus tugas, jelas dia, berupa penyemprotan desinfektan di perkantoran dan tempat-tempat umum, ibadah, pasar dan lainnya.
Pemkab juga, jelas dia, mendirikan posko pemantauan pergerakan orang di perbatasan Batola, Tapin dan Kalteng, pos pantau Anjir Pasar, Tamban, Tabukan, Kuripan, Desa Batik dan di Marabahan serta pos pantau bersama Barito Kuala-Banjarmasin.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020