Gereja Bethel Indonesia (GBI) jemaat Loksado telah memutuskan untuk besok, Jum'at (10/4), ibadah bersama Paskah yang juga bisa disebut dengan peringatan Jum'at Agung di gereja ditiadakan, tapi dilakukan di rumah masing-masing.
Salah satu Pengurus (GBI) Jemaat Loksado Petrus Sartono, mengatakan keputusan ini diambil dengan beberapa pertimbangan, salah satunya untuk mengikuti himbauan pemerintah dalam upaya untuk melakukan pencegahan terhadap penularan virus Corona (COVID-19).
Baca juga: Achmad Fikry : 4.800 lebih warga HSS terdampak COVID-19 akan diberikan bantuan
"Untuk ibadah di hari Minggu rutin dihadiri 10-12 orang, namun kalau untuk Paskah yang setiap tahun sekali biasanya dihadiri 10-20 orang, atau lagi jemaat tidak ada kesibukan bisa mencapai 40-50 orang," katanya, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (9/4).
Dijelaskan dia, untuk tahun ini tentunya akan dilaksanakan berbeda, karena ibadah tidak dilaksanakan di gereja namun di rumah masing-masing, dan diinformasikan jumlah jemaat gereja yang ada di loksado mudah terpantau, karena rata-rata dari penduduk setempat dan pendetanya juga dari orang warga Loksado.
Kapolsek Loksado Iptu Ikhwanul Muslimin, mengatakan menyambut baik keputusan tersebut, dan himbauan pihaknya juga terus dilakukan untuk masyarakat Loksado agar bisa melakukan pencegahan penularan COVID-19, seperti himbauan untuk ditiadakan sementara kegiatan keagamaan yang mengumpulkan orang banyak.
Baca juga: DPRD HSS pangkas angggaran Rp1,7 Milyar untuk tangani COVID-19
Himbauan tersebut disampaikan tidak hanya untuk masyarakat yang Muslim namun juga bagi yang non Muslim, termasuk untuk warga yang beragama Kristen, dan disampaikan saat ini di Kecamatan Loksado ada sekitar 11 tempat ibadah Kristen, karena di Kecamatan Loksado tempat ibadah tersebuat hampir ada di setiap desa.
"Namun dari 11 tempat ibadah tersebut, yang rutin melaksanakan ibadah ada tiga, kita dari Polsek juga telah menyampaikan himbauan pencegahan COVID-19, dan melalui pemuka agama mereka berjanji akan menyampaikan kalau ada rencana kegiatan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Salah satu Pengurus (GBI) Jemaat Loksado Petrus Sartono, mengatakan keputusan ini diambil dengan beberapa pertimbangan, salah satunya untuk mengikuti himbauan pemerintah dalam upaya untuk melakukan pencegahan terhadap penularan virus Corona (COVID-19).
Baca juga: Achmad Fikry : 4.800 lebih warga HSS terdampak COVID-19 akan diberikan bantuan
"Untuk ibadah di hari Minggu rutin dihadiri 10-12 orang, namun kalau untuk Paskah yang setiap tahun sekali biasanya dihadiri 10-20 orang, atau lagi jemaat tidak ada kesibukan bisa mencapai 40-50 orang," katanya, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (9/4).
Dijelaskan dia, untuk tahun ini tentunya akan dilaksanakan berbeda, karena ibadah tidak dilaksanakan di gereja namun di rumah masing-masing, dan diinformasikan jumlah jemaat gereja yang ada di loksado mudah terpantau, karena rata-rata dari penduduk setempat dan pendetanya juga dari orang warga Loksado.
Kapolsek Loksado Iptu Ikhwanul Muslimin, mengatakan menyambut baik keputusan tersebut, dan himbauan pihaknya juga terus dilakukan untuk masyarakat Loksado agar bisa melakukan pencegahan penularan COVID-19, seperti himbauan untuk ditiadakan sementara kegiatan keagamaan yang mengumpulkan orang banyak.
Baca juga: DPRD HSS pangkas angggaran Rp1,7 Milyar untuk tangani COVID-19
Himbauan tersebut disampaikan tidak hanya untuk masyarakat yang Muslim namun juga bagi yang non Muslim, termasuk untuk warga yang beragama Kristen, dan disampaikan saat ini di Kecamatan Loksado ada sekitar 11 tempat ibadah Kristen, karena di Kecamatan Loksado tempat ibadah tersebuat hampir ada di setiap desa.
"Namun dari 11 tempat ibadah tersebut, yang rutin melaksanakan ibadah ada tiga, kita dari Polsek juga telah menyampaikan himbauan pencegahan COVID-19, dan melalui pemuka agama mereka berjanji akan menyampaikan kalau ada rencana kegiatan," katanya.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020