Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menghentikan sementara operasional angkutan umum bus Trans Banjarmasin atau lebih dikenal bus "Tayo" karena wabah penyakit virus corona atau COVID-19.
"Dua minggu kami hentikan sementara bus Trans Banjarmasin, ini demi memutus penyebaran virus corona," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin Ichwan Nor Khaliq saat berada di gedung dewan kota, Rabu.
Dia meyakini, tempat yang paling riskan penyebaran COVID-19 ini adalah angkutan umum.
"Oleh karena itu saya tarik, karena membahayakan anak buah saya juga, sebab bisa membawa mudharat," tuturnya.
Ichwan mengungkapkan, ada enam unit bus Trans Banjarmasin yang beroperasi sementara ini untuk melayani penumpang dari terminal KM 6 hingga terminal Pasar Sentra Antasari, kemudian dari terminal Pasar Sentra Antasari ke jalan Brigjen Hasan Basri atau depan RSUD Anshari Saleh.
Baca juga: Penumpang bus antarprovinsi di Terminal KM-6 Kalsel lebih dominan
Baca juga: 90 armada AKAP siap di Terminal KM-6 Banjarmasin
Baca juga: Dishub Banjarmasin beli 10 bus mini untuk transportasi umum
"Saat ini penumpangnya jarang ada juga," tuturnya.
Sama halnya dengan angkutan gratis bagi siswa, tentunya selama liburan sekolah akibat wabah COVID-19 ini juga diistirahatkan.
Namun untuk angkot yang merupakan milik masyarakat atau swasta, kata Ichwan, pihaknya tidak melarang operasionalnya.
"Kalau angkutan umum swasta, tidak berani kami melarang, karena tidak berwenang, kami imbau agar mereka mematuhi aturan untuk menjaga agar tidak terjadi penularan saja," bebernya.
Sama halnya, ungkap Ichwan, transportasi umum di sungai, pihaknya tidak menghentikan juga, termasuk menutup dermaga yang dimiliki Dishub kota, yakni, dermaga Banjar Raya dan Alalak.
"Memang tidak boleh dilakukan, padahal kapal yang datang di sana dari daerah-daerah juga, bahaya juga sebenarnya," pungkas Ichwan Nor Khaliq.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020