Batulicin, (Antaranews Kalsel) - Petani plasma Minamas Plantation Kabupaten Tanah Bumbu meraih sertifikat standar mutu perkebunan sawit berkelanjutan atau "Roundtable of Sustainable Palm Oil" (RSPO).
Managing Director Sime Darby Plantation Datuk Frank Anthony Dass, di Batulicin Kamis, mengungkapkan, keberhasilan meraih sertifikat RSPO tersebut merupakan tonggak penting bagi "Sime Darby Plantation" sebagai induk perusahaan Minamas.
"Sertifikat ini merupakan RSPO pertama untuk petani yang kami bina, dalam memperkuat komitmen menerapkan praktik usaha berkelanjutan," kata Datuk.
Minamas Plantation melalui anak perusahaannya PT Ladangrumpun Suburabadi dan PT Sajang Heulang meraih sertifikat RSPO pertama untuk petani plasmanya, melalui skema Kredit Koperasi Primer Anggota (KPPA).
Sertifikat standar mutu tersebut diterima setahun lebih awal dari target yang sudah ditetapkan yaitu pertengahan tahun 2014 mendatang.
Presiden Direktur Minamas Plantation, Mohd Ghozali Yahaya, pada penyerahan sertifikat tersebut mengungkapkan, sertifikat ini memiliki dampak positif untuk meningkatkan efisiensi sebagai akibat penerapan manajemen yang sistematis.
Menurut Ghozalio di perkebunan PT Sajang Heulang desa Sebamban kecamatan Angsana Kabupaten Tanah Bumbu, petani merupakan pemangku kepentingan utama perusahaan dalam praktik usaha berkelanjutan.
RSPO adalah organisasi internasional yang menerbitkan sertifikat standar mutu perkebunan kelapa sawit, dimana produsen minyak kelapa sawit diminta berkomitmen melakukan operasional mereka sesuai standar RSPO.
Melalui standar mutu proses pengelolaan kebun dan pabrik kelapa sawit untuk mencapai tujuan produksi barang dan jasa secara terus-menerus dengan tidak mengurangi nilai inheren dan produktivitas.
Selain itu, dengan RSPO ada jaminan masa depan operasional perusahaan tanpa menimbulkan dampak yang tidak diinginkan terhadap lingkungan biologi, fisik, dan sosial.
Pola KKPA yang berhasil meraih sertifikat RSPO perkebunan Minamas di desa Sebamban kecamatan Angsana kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan dengan luas lahan 16.639 hektar dan total produksi mencapai 347.749 metrik ton tandan buah segar (MT TBS).
Skema KKPA dibagi menjadi lima bagian, KKPA 2,3 dan 5 yang memasok TBS ke pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (KPS) Minamas, PKS Mustika adalah kebun pertama yang meraih sertifikat RSPO.
Diikuti KKPA 1 dan 4 bersamaan pelaksanaan audit pengawasan tahunan. KKPA 1dan 4 adalah pemasok utama TBS ke pabrik Angsana dan Angsana Mini.
"Minamas Plantation terus meningkatkan produksi Certified Sustainable Palm Oil (CSPO) dan melakukannya melalui program kerjasama intensif, fasilitasi dan dukungan pelatihan, konsultasi dan bimbingan bagi petani plasma untuk memperoleh sertifikat RSPO hingga seluruhnya dapat bersertifikat Tersebut si tahun 2020," kata Ghozali Yahaya.
Atas pencapaian ini, tiga PKS minamas (Mustika, Angsana Mini dan Angsana) kini berstatus Segregated dalam sistem sertifikasi rantai pasokan (SCCS) RSPO, karena seluruh bahan pasokan pabrik kelapa sawit berasal dari petani yang memperoleh sertifikat RSPO.
Selain itu, menjadikan PKS Minamas Plantation yang memperoleh status Segregated menjadi 17 dari 21 PKS yang memperoleh RSPO.
"Program plasma ini memberikan keuntungan bagi petani seperti penyerapan tenaga kerja, peningkatan fungsi lahan serta meningkatkan nilai ekonomis lahan," kata I Wayan Landap, Ketua KUD Tuwuh Sari.
Ada dua jenis skema petani plasma yang dikembangkan Minamas Plantation yaitu KKPA, skema koperasi dimana lahan pengembangan kebun kelapa sawit petani kecil dikelola oleh koperasi dimana setiap petani perorangan memperoleh lahan dua hektar dengan menerima pendapatan melalui deviden keuntungan koperasi dan upah.
Skema kedua adalah plasma dimana Minamas Plantation membantu penduduk setempat menjadi petani mandiri dengan bantuan proses persiapan lahan, penanaman dan pemeliharaan setidaknya selama 48 bulan sebelum diserahkan kepada petani plasma untuk dikelola sendiri. Dan Minamas akan membeli hasil panen mereka.
Minamas Plantation beroperasi sejak tahun 2001 di delapan provinsi di Indonesia dengan luas areal kelapa sawit 204.799 hektar dan 42 ribu hektar diantaranya untuk petani kecil dalam skema plasma.
Disamping itu perusahaan yang memiliki 71 perkebunan dan 25 pabrik yang berlokasi di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi ini mempekerjakan 40 ribu pekerja.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014
Managing Director Sime Darby Plantation Datuk Frank Anthony Dass, di Batulicin Kamis, mengungkapkan, keberhasilan meraih sertifikat RSPO tersebut merupakan tonggak penting bagi "Sime Darby Plantation" sebagai induk perusahaan Minamas.
"Sertifikat ini merupakan RSPO pertama untuk petani yang kami bina, dalam memperkuat komitmen menerapkan praktik usaha berkelanjutan," kata Datuk.
Minamas Plantation melalui anak perusahaannya PT Ladangrumpun Suburabadi dan PT Sajang Heulang meraih sertifikat RSPO pertama untuk petani plasmanya, melalui skema Kredit Koperasi Primer Anggota (KPPA).
Sertifikat standar mutu tersebut diterima setahun lebih awal dari target yang sudah ditetapkan yaitu pertengahan tahun 2014 mendatang.
Presiden Direktur Minamas Plantation, Mohd Ghozali Yahaya, pada penyerahan sertifikat tersebut mengungkapkan, sertifikat ini memiliki dampak positif untuk meningkatkan efisiensi sebagai akibat penerapan manajemen yang sistematis.
Menurut Ghozalio di perkebunan PT Sajang Heulang desa Sebamban kecamatan Angsana Kabupaten Tanah Bumbu, petani merupakan pemangku kepentingan utama perusahaan dalam praktik usaha berkelanjutan.
RSPO adalah organisasi internasional yang menerbitkan sertifikat standar mutu perkebunan kelapa sawit, dimana produsen minyak kelapa sawit diminta berkomitmen melakukan operasional mereka sesuai standar RSPO.
Melalui standar mutu proses pengelolaan kebun dan pabrik kelapa sawit untuk mencapai tujuan produksi barang dan jasa secara terus-menerus dengan tidak mengurangi nilai inheren dan produktivitas.
Selain itu, dengan RSPO ada jaminan masa depan operasional perusahaan tanpa menimbulkan dampak yang tidak diinginkan terhadap lingkungan biologi, fisik, dan sosial.
Pola KKPA yang berhasil meraih sertifikat RSPO perkebunan Minamas di desa Sebamban kecamatan Angsana kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan dengan luas lahan 16.639 hektar dan total produksi mencapai 347.749 metrik ton tandan buah segar (MT TBS).
Skema KKPA dibagi menjadi lima bagian, KKPA 2,3 dan 5 yang memasok TBS ke pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (KPS) Minamas, PKS Mustika adalah kebun pertama yang meraih sertifikat RSPO.
Diikuti KKPA 1 dan 4 bersamaan pelaksanaan audit pengawasan tahunan. KKPA 1dan 4 adalah pemasok utama TBS ke pabrik Angsana dan Angsana Mini.
"Minamas Plantation terus meningkatkan produksi Certified Sustainable Palm Oil (CSPO) dan melakukannya melalui program kerjasama intensif, fasilitasi dan dukungan pelatihan, konsultasi dan bimbingan bagi petani plasma untuk memperoleh sertifikat RSPO hingga seluruhnya dapat bersertifikat Tersebut si tahun 2020," kata Ghozali Yahaya.
Atas pencapaian ini, tiga PKS minamas (Mustika, Angsana Mini dan Angsana) kini berstatus Segregated dalam sistem sertifikasi rantai pasokan (SCCS) RSPO, karena seluruh bahan pasokan pabrik kelapa sawit berasal dari petani yang memperoleh sertifikat RSPO.
Selain itu, menjadikan PKS Minamas Plantation yang memperoleh status Segregated menjadi 17 dari 21 PKS yang memperoleh RSPO.
"Program plasma ini memberikan keuntungan bagi petani seperti penyerapan tenaga kerja, peningkatan fungsi lahan serta meningkatkan nilai ekonomis lahan," kata I Wayan Landap, Ketua KUD Tuwuh Sari.
Ada dua jenis skema petani plasma yang dikembangkan Minamas Plantation yaitu KKPA, skema koperasi dimana lahan pengembangan kebun kelapa sawit petani kecil dikelola oleh koperasi dimana setiap petani perorangan memperoleh lahan dua hektar dengan menerima pendapatan melalui deviden keuntungan koperasi dan upah.
Skema kedua adalah plasma dimana Minamas Plantation membantu penduduk setempat menjadi petani mandiri dengan bantuan proses persiapan lahan, penanaman dan pemeliharaan setidaknya selama 48 bulan sebelum diserahkan kepada petani plasma untuk dikelola sendiri. Dan Minamas akan membeli hasil panen mereka.
Minamas Plantation beroperasi sejak tahun 2001 di delapan provinsi di Indonesia dengan luas areal kelapa sawit 204.799 hektar dan 42 ribu hektar diantaranya untuk petani kecil dalam skema plasma.
Disamping itu perusahaan yang memiliki 71 perkebunan dan 25 pabrik yang berlokasi di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi ini mempekerjakan 40 ribu pekerja.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014