Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan akan meneliti air di Sungai Martapura di daerah tersebut yang mengalami kekeruhan tinggi, yakni berwarna kekuningan.

Kepala Bidang Penga­wasan DLH Banjarmasin Wahyu Hardy Cahyono di Banjarmasin, Senin, membenarkan air Sungai Martapura hingga ke anak-anak sungainya sedang keruh kekuningan.

"Pagi ini saya melintas di jembatan merdeka meliat air sungainya agak keruh kekuningan kalo menurut saya mungkin terjadi curah hujan yang tinggi di daerah hulu, hingga membawa sebagian sedimen dan lumpur dari kegiatan pertanian, mungkin jua pertambangan dan perkebunan," ujarnya.

Menurut dia, kondisi ini belum bisa dipastikan apakah berbahaya atau tidak, karena belum ada hasil dari laboratorium.

"Ini pihak laboratorium DLH sedang mengambil sampel, kita lihat nanti hasilnya," ucap Wahyu.
Baca juga: DLH Banjarmasin segera teliti air sungai Martapura keruh kekuningan
Baca juga: ULM teliti potensi sungai untuk pengembangan wisata Banjarmasin
Baca juga: Banjarmasin teliti potensi sungai untuk kembangkan wisata
Sementara itu, pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih, Kota Banjarmasin yang air baku pengolahannya tertumpu pada Sungai Martapura, memastikan tidak banyak masalah dengan kondisi air sungai saat ini, tetapi berproduksi seperti biasa.

"Tidak masalah (air Sungai Martapura lagi keruh), tetap aman, asal jangan air sungainya asin," ujar Kepala Bagian Humas PDAM Bandarmasih Abdul Wahid.

Menurut dia, kondisi kekeruhan air sungai sering terjadi, tetap dapat diproduksi menjadi air bersih, namun jika terjadi intrusi atau air laut naik ke sungai hingga kadar garamnya tinggi, tidak dapat diolah.

"Kalau keruh ini dapat kita campur dengan air yang diambil dari irigasi, memang untuk menjadikannya air bersih perlu kimia yang tinggi, tapi tetap memenuhi Kesehatan," ujarnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020