Tokoh-tokoh agama di Kalimantan Selatan kembali mengadakan pertemuan untuk melakukan musyawarah dan antisipasi kemungkinan terjadinya konflik lintas agama sebagaimana terjadi di beberapa daerah di Indonesia

Kepala Bagian Keagamaan Biro Kesra Provinsi Kalimantan Selatanan Muhammad Nasir di Banjarmasin, Kamis (17/3), mengatakan pertemuan tersebut selain untuk meningkatkan tali silaturahmi antar agama juga untuk melakukan komunikasi intensif antar tokoh agama.

"Dengan komunikasi yang baik maka segala kemungkinan terjadi di masyarakat akan lebih mudah untuk dicegah dan diawasi," katanya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan mengeluarkan seruan bersama dalam rangka mencegah sedini mungkin potensi konflik yang terjadi di wilayah ini.

Menurut dia,ada sembilan pokok seruan yang akan dicantumkan dalam seruan tersebut, antara lain agar masyarakat kembali meningkatkan dan membudayakan sikap saling menghormati-m dan menghargai antar sesama pemeluk agama.


Selain itu, seruan untuk mencitpakan kehidupan yang rukun antar umat beragama.

"Saat ini seruan tersebut sedang dalam proses penyusunan dan pembahasan," katanya.

Selain tokoh agama, pertemuan tersebut juga melibatkan beberapa lembaga terkait yaitu majelis ulama Indonesia, enam pimpinan agama dan Forum Kerukunan Umat beragama.

Menanggapi tentang keberadaan Ahmadiyah, Nasir mengatakan, hingga kini Kalsel masih relatif aman dan kondusif sehingga tidak ada tindakan anarki terhadap pengikut Ahmadiyah.

"Tentang pembubaran kita akan menunggu pemerintah pusat, daerah tidak mungkin bertindak sendiri-sendiri," katanya.

Sebelumnya anggota DPR-RI dari PPP Aditya Mufti Ariffin mengatakan, bahwa PPP mendesak pemerintah agar segera membubarkan Ahmadiyah karena dinilai keberadaannya telah mengganggu ketentraman umat Islam.

Selain itu, kata orang asli Kalsel tersebut, ajaran Ahmadiyah dianggap telah jauh menyimpang dari ajaran Islam, sehingga selayaknya dibubarkan.

Hadir dalam pertemuan dengan tema "agama dalam masyarakat dan bangsa yang pluralistik"  yang dilaksanakan secara kekeluargaan tersebut adalah tokoh agama Islam, Kristen, Hindu, Budha dan ratusan penganut masing-masing agama./B*C
 

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011