Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Selatan Haryanto SE mengatakan Bank Kalsel sebagai bank milik orang Banua diharapkan akan terus mampu berkiprah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
"Selamat HUT Ke 56 Bank Kalsel, saya harap Bank Kalsel yang merupakan bank milik daerah, terus mampu menggali potensi dan kelebihanya, sehingga mampu bersaing dengan bank nasional," katanya.
Menurut Haryanto, Bank Kalsel memiliki peran cukup besar untuk meningkatkan perekonomian daerah, sehingga harus terus mampu menggali potensi dan mencari terobosan baru untuk meningkatkan kapasitas, baik itu sumber daya manusia, infrastruktur perbankan, IT dan lainnya.
Mantan Audior Departemen Keuangan RI tersebut mengungkapkan, sebagai bank daerah, Bank Kalsel harus mampu menggali potensi dan kelebihannya, sehingga bisa menang bersaing dengan bank lainnya di Kalsel.
Bank Kalsel yang nota bene sebagai penguasa daerah, memiliki kelebihan mengenal lebih jauh tentang budaya masyarakat, juga kedekatan serta dukungan besar dari Pemerintah Provinsi Kalsel maupun pemerintah daerah.
Hal itu, menjadi kelebihan besar bagi Bank Kalsel untuk bisa berkembang lebih cepat dibanding dengan bank lain.
"Saya cukup menyadari, saat ini persaingan antarbank cukup ketat, seperti BRI memiliki jaringan hingga ke pelosok, begitu juga dengan BNI dan bank nasional lainnya yang sitem ITnya juga sudah cukup kuat," katanya.
Namun, tambah dia, ibarat perkelahian antarular, Bank Kalsel saya ibaratkan ular sawah, yang sedang berkelahi dengan ular lainnya di sawah, maka harusnya ular sawah menang, karena menguasai medan.
Begitu juga dengan Bank Kalsel, dengan segala kelebihannya, bisa mencari terobosan untuk meningkatkan kapasitas kemampuannya, sebagai penguasa wilayah.
Haryanto juga berharap, pada 2020 ini, Bank Kalsel juga mencari terobosan baru untuk meningkatkan target penyaluran KUR dari Rp300 miliar menjadi Rp500 miliar.
"Tanpa perubahan pola penyaluran, saya khawatir target penyaluran Rp500 miliar pada 2020 tersebut tidak tercapai," kata Politisi PKS Dapil Kalsel I tersebut.
Peningkatan prosentase penyaluran kredit produktif, juga harus terus didorong melalui pola baru.
Bank Kalsel, tambah dia, jangan sampai terlena dengan kredit konsumtif, sehingga perannya kurang terasa untuk mendorong berkembangkan sektor usaha.
Haryanto yakin, dengan segala kemampuan dan peningkatan profesionalitas SDM, Bank Kalsel akan bisa terus berkembang menghadapi persaingan serta berperan serta dalam pembangunan daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Selamat HUT Ke 56 Bank Kalsel, saya harap Bank Kalsel yang merupakan bank milik daerah, terus mampu menggali potensi dan kelebihanya, sehingga mampu bersaing dengan bank nasional," katanya.
Menurut Haryanto, Bank Kalsel memiliki peran cukup besar untuk meningkatkan perekonomian daerah, sehingga harus terus mampu menggali potensi dan mencari terobosan baru untuk meningkatkan kapasitas, baik itu sumber daya manusia, infrastruktur perbankan, IT dan lainnya.
Mantan Audior Departemen Keuangan RI tersebut mengungkapkan, sebagai bank daerah, Bank Kalsel harus mampu menggali potensi dan kelebihannya, sehingga bisa menang bersaing dengan bank lainnya di Kalsel.
Bank Kalsel yang nota bene sebagai penguasa daerah, memiliki kelebihan mengenal lebih jauh tentang budaya masyarakat, juga kedekatan serta dukungan besar dari Pemerintah Provinsi Kalsel maupun pemerintah daerah.
Hal itu, menjadi kelebihan besar bagi Bank Kalsel untuk bisa berkembang lebih cepat dibanding dengan bank lain.
"Saya cukup menyadari, saat ini persaingan antarbank cukup ketat, seperti BRI memiliki jaringan hingga ke pelosok, begitu juga dengan BNI dan bank nasional lainnya yang sitem ITnya juga sudah cukup kuat," katanya.
Namun, tambah dia, ibarat perkelahian antarular, Bank Kalsel saya ibaratkan ular sawah, yang sedang berkelahi dengan ular lainnya di sawah, maka harusnya ular sawah menang, karena menguasai medan.
Begitu juga dengan Bank Kalsel, dengan segala kelebihannya, bisa mencari terobosan untuk meningkatkan kapasitas kemampuannya, sebagai penguasa wilayah.
Haryanto juga berharap, pada 2020 ini, Bank Kalsel juga mencari terobosan baru untuk meningkatkan target penyaluran KUR dari Rp300 miliar menjadi Rp500 miliar.
"Tanpa perubahan pola penyaluran, saya khawatir target penyaluran Rp500 miliar pada 2020 tersebut tidak tercapai," kata Politisi PKS Dapil Kalsel I tersebut.
Peningkatan prosentase penyaluran kredit produktif, juga harus terus didorong melalui pola baru.
Bank Kalsel, tambah dia, jangan sampai terlena dengan kredit konsumtif, sehingga perannya kurang terasa untuk mendorong berkembangkan sektor usaha.
Haryanto yakin, dengan segala kemampuan dan peningkatan profesionalitas SDM, Bank Kalsel akan bisa terus berkembang menghadapi persaingan serta berperan serta dalam pembangunan daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020