Mewabahnya virus corona ternyata belum sepenuhnya diiringi kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan yang salah satunya menggunakan masker demi melindungi diri dari terpapar Covid-19.

Berangkat dari keprihatinan itulah, Kompol Joseph Edward Purba tergerak hati peduli menyediakan masker secara cuma-cuma untuk dibagikan ke masyarakat.

Menariknya, masker yang dibagikan bukan yang dijual di pasaran. Namun hasil kreasi sendiri dengan memberdayakan penjahit langganannya.

"Masker kan langka sekarang susah dicari. Dimana-mana kosong tidak ada yang jual. Jika pun ada harganya mahal dan bagi yang kurang mampu tentu terasa berat membelinya," ucap Joseph yang ditemui ANTARA di kediamannya di Komplek Widya Citra Elok IV Kota Banjarbaru, Senin.

Untuk itulah, dia berinisiatif menyediakan masker secara gratis untuk masyarakat sembari berbagi rezeki dengan tukang jahit langganannya yang kebetulan berada tepat di seberang rumah.

"Saya sangat bersyukur ketika menyampaikan ide pembuatan masker ini langsung disanggupi oleh 
Bude Dimas (50), tukang jahit yang kini mengerjakan ratusan masker permintaan saya," tutur polisi yang menjabat Kasi STNK Subdit Regident Direktorat Lalu Lintas Polda Kalimantan Selatan itu.

Joseph pun menjamin masker hasil karya sang penjahit langganannya itu sudah standar untuk pelindung mulut dan hidung, dimana ada dua lapis kain disatukan guna mencegah penularan virus corona dari orang yang terpapar.

"Kelebihan masker ini juga bisa dicuci hingga dapat digunakan kembali berulang kali sesuai kebutuhan. Berbeda dengan masker sekali pakai di pasaran yang tentunya lebih boros karena harus membeli lagi jika habis," kata alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 2004 itu.
Kompol Joseph Edward Purba bersama istri dan Bude Dimas yang sedang membuat masker hasil kreasi sendiri untuk dibagikan ke masyarakat. (ANTARAKALSEL/Firman)


Sang istri, Dr Ince pun turut terlibat membantu dalam pengemasan masker yang bakal dibagikan ke masyarakat. Dia bertugas menyetrika kain masker yang telah selesai dijahit kemudian mengemasnya dalam bungkus plastik agar steril.

"Sasaran kami yang diberikan masker orang-orang yang tidak bisa berdiam di rumah lantaran harus tetap bekerja meski virus corona tengah mewabah. Seperti sopir angkutan umum, tukang ojek, abang becak. Pokoknya warga kurang mampu yang mencari nafkah di jalanan," beber ayah dua putri itu.

Perwira penerima penghargaan Polisi Teladan 2019 dari Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani itu berharap, kampanye pembagian masker yang dia lakukan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga diri dari virus penyakit yang kini tengah mengancam jiwa manusia di seluruh dunia.

"Jadi pembagian masker ini jangan dinilai dari uang karena tentu tidak seberapa. Namun yang lebih penting nilai edukasinya. Mari cegah penularan virus corona untuk lebih banyak berdiam di rumah, menjaga jarak dan mengurangi interaksi sosial demi memutus mata rantai penyebarannya," pungkas pria kelahiran Medan 25 Juni 1976 itu.

Hingga Minggu (22/3), satu orang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 di Kalimantan Selatan dari lima Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin. Sedangkan Orang Dalam Pengawasan (ODP) berjumlah 362 orang.

Sementara secara nasional, pada Senin (23/3), ada penambahan 65 orang lagi kasus positif Covid-19, sehingga total kasus menjadi 579 orang dan 49 orang meninggal dunia.  

Pewarta: Firman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020