Pabrik semen milik PT Conch South Kalimantan yang beroperasi di Desa Saradang Kecamatan Haruai, Kabupaten Tabalong menjadi motivasi investor menyuplai batu bara ke PLTU pabrik semen.

Tak terkecuali PT Ciracap Sumber Prima yang mulai tahun ini menyiapkan diri menyuplai batu bara ke pabrik semen milik imvestor Tionghoa ini.

Menyusul pembangunan jalan angkutan atau hauling menuju pabrik semen di Desa Saradang.

 "PT Ciracap mulai membangun jalan hauling menuju Conch dan surat pemberitahuan sudah kami terima," jelas Danramil Haruai Kapten Arm Rikin.

Dalam surat nomor 2/KTI/CSP/1/2020 tentang pemberitahuan pembuatan jalan angkut (hauling) dari lokasi tambang PT Ciracap menuju Conch sepanjang 4,7 kilometer.

Jalan hauling ini melintasi Desa Pangelak, Desa Kaong Kecamatam Upau dan Desa Saradang Kecamatan Haruai (lokasi pabrik semen).

Sebelumnya luas konsesi batu bara PT Ciracap sesuai dengan surat Keterangan Izin Usaha Pertambangan (IUP) nomor : 15/CSP-SK/V/2015 seluas 5.835 hektare berada dalam kawasan hutan produksi 4.053 hektare dan Area Penggunaan Lain (APL) 1.800 hektare.

 Namun karena belum menyetor dana jaminan reklamasi Dinas ESDM Kabupaten Tabalong menerbitkan surat penghentian sementara kegiatan penambangan PT Ciracap Sumber Prima pada 8 Juni 2015.

 Terpisah Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan Isharwanto membenarkan soal akan beroperasinya PT Ciracap Sumber Prima.

 "Saat ini RKB (Rencana Kegiatan Biaya) masih dalam proses," jelas Isharwanto.

Sebagai informasi saat ini pabrik semen juga mendapatkan suplai batu bara dari PT Bara Pramulya Abadi yang beroperasi di Desa Saradang.

Pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) ini mulai beroperasi Oktober 2019 dengan target produksi 10.000 ton per bulan.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020