Perguruan tingggi negeri terkemuka di Kalimantan Selatan, Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mengambil kebijakan untuk menunda gelaran wisuda ke-95 yang sedianya dilaksanakan pada 21 Maret 2020 mendatang menyikapi virus corona yang kini sedang mewabah.
"Kebijakan ini memang berat, tapi harus diambil demi kepentingan lebih besar keselamatan nyawa manusia dari terjangkit virus corona," terang Rektor ULM Prof Dr H Sutarto Hadi di Banjarmasin, Rabu.
Dia menjelaskan, keputusan tersebut juga mengikuti protokol yang diberikan pemerintah pusat bahwa tidak boleh melaksanakan kegiatan yang melibatkan banyak orang berkumpul dalam satu lokasi.
Seperti wisuda kali ini, PTN terbaik di Kalimantan dengan akreditasi A itu bakal melepas sebanyak 1.250 wisudawan dan wisudawati mulai jenjang D3 (S0), Sarjana (S1) hingga Pascasarjana (S2 dan S3).
Langkah itu demi mencegah terjadinya penularan virus corona di tengah masyarakat secara masif. Sehingga Sutarto berharap orangtua dan wisudawan dapat memahaminya.
"Tetapi bagi wisudawan yang ingin mengambil ijazah, silahkan datang pada 23 Maret di Bagian Akademik dan Kemahasiswaan. Ijazah sudah saya tanda tangani semuanya," jelasnya.
Selain wisuda yang ditunda, Sutarto pun telah menerbitkan surat edaran untuk meniadakan kuliah face to face alias tatap muka dan menggantinya dengan sistem online atau daring.
Edaran tersebut berlaku sampai 27 Maret 2020. Namun jika situasinya belum kondusif, maka bisa diperpanjang hingga waktu yang belum bisa ditentukan.
"Mohon diingat ini tidak libur. Jadi dosen bisa memberikan penugasan-penugasan yang dikerjakan mahasiswa di rumah. Jadi tolong dosen jangan meliburkan mahasiswanya," timpal Sutarto.
Tak hanya proses perkuliahan, pegawai administratif pun berubah jadwal kerjanya hingga dikurangi untuk meminimalisir aktivitas di kantor.
"Jadi kalau ada kerjaan yang bisa diselesaikan di rumah, maka kerjakan di rumah saja. Karena jam kerja hanya mulai pukul 09.00 WITA hingga 14.00 WITA. Ini berlaku sejak 16 Maret 2020," tandasnya.
Sutarto berharap sembari mengajak seluruh civitas akademika ULM untuk berdoa agar wabah virus corona segera berakhir, sehingga kegiatan bisa berjalan normal kembali.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Kebijakan ini memang berat, tapi harus diambil demi kepentingan lebih besar keselamatan nyawa manusia dari terjangkit virus corona," terang Rektor ULM Prof Dr H Sutarto Hadi di Banjarmasin, Rabu.
Dia menjelaskan, keputusan tersebut juga mengikuti protokol yang diberikan pemerintah pusat bahwa tidak boleh melaksanakan kegiatan yang melibatkan banyak orang berkumpul dalam satu lokasi.
Seperti wisuda kali ini, PTN terbaik di Kalimantan dengan akreditasi A itu bakal melepas sebanyak 1.250 wisudawan dan wisudawati mulai jenjang D3 (S0), Sarjana (S1) hingga Pascasarjana (S2 dan S3).
Langkah itu demi mencegah terjadinya penularan virus corona di tengah masyarakat secara masif. Sehingga Sutarto berharap orangtua dan wisudawan dapat memahaminya.
"Tetapi bagi wisudawan yang ingin mengambil ijazah, silahkan datang pada 23 Maret di Bagian Akademik dan Kemahasiswaan. Ijazah sudah saya tanda tangani semuanya," jelasnya.
Selain wisuda yang ditunda, Sutarto pun telah menerbitkan surat edaran untuk meniadakan kuliah face to face alias tatap muka dan menggantinya dengan sistem online atau daring.
Edaran tersebut berlaku sampai 27 Maret 2020. Namun jika situasinya belum kondusif, maka bisa diperpanjang hingga waktu yang belum bisa ditentukan.
"Mohon diingat ini tidak libur. Jadi dosen bisa memberikan penugasan-penugasan yang dikerjakan mahasiswa di rumah. Jadi tolong dosen jangan meliburkan mahasiswanya," timpal Sutarto.
Tak hanya proses perkuliahan, pegawai administratif pun berubah jadwal kerjanya hingga dikurangi untuk meminimalisir aktivitas di kantor.
"Jadi kalau ada kerjaan yang bisa diselesaikan di rumah, maka kerjakan di rumah saja. Karena jam kerja hanya mulai pukul 09.00 WITA hingga 14.00 WITA. Ini berlaku sejak 16 Maret 2020," tandasnya.
Sutarto berharap sembari mengajak seluruh civitas akademika ULM untuk berdoa agar wabah virus corona segera berakhir, sehingga kegiatan bisa berjalan normal kembali.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020