Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani meluncurkan (launching) program Sekolah Bebas Sampah Plastik yang merupakan inovasi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Kota Banjarbaru.
Peluncuran program dilakukan wali kota, Selasa di lapangan SMPN 2 Banjarbaru dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Muhammad Aswan, Kadis Lingkungan Hidup Sirajoni, beserta undangan lainnya.
"Kami mengapresiasi program yang dilakukan SMPN 2 karena membantu pemerintah mengurangi sampah dan sangat berguna bagi lingkungan hidup sehingga terbebas dari sampah dari bahan plastik," ujar wali kota.
Ia mengatakan, sampah atau limbah plastik memberikan dampak negatif terhadap lingkungan, dan konsumsi berlebih terhadap plastik sebabkan jumlah sampah plastik yang besar dan akhirnya merugikan.
Hal itu karena plastik bukan berasal dari senyawa biologis, memiliki sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable) dan penguraiannya membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga terurai sempurna.
"Segala jenis sampah plastik sangat merugikan karena membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai sempurna dan sampah plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara," sebutnya.
"Kami sangat mendukung kegiatan positif yang berdampak sangat baik bagi lingkungan ini. Apalagi gerakan yang dilakukan dapat mengurangi konsumsi dan pemakaian plastik bagi kehidupan sehari hari," ucapnya.
Dikatakan, kegiatan peduli dan cinta lingkungan seperti ini memang harus dimulai dan diajarkan di pendidikan usia dini dan diharapkan semakin banyak inovasi yang dicetuskan oleh sekolah dan masyarakat lainnya.
"Harapan kami, program ini dapat ditiru sekolah-sekolah lainnya di Kota Banjarbaru termasuk kelompok masyarakat yang berperan dalam menjaga dan memelihara lingkungan sekitarnya," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Peluncuran program dilakukan wali kota, Selasa di lapangan SMPN 2 Banjarbaru dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Muhammad Aswan, Kadis Lingkungan Hidup Sirajoni, beserta undangan lainnya.
"Kami mengapresiasi program yang dilakukan SMPN 2 karena membantu pemerintah mengurangi sampah dan sangat berguna bagi lingkungan hidup sehingga terbebas dari sampah dari bahan plastik," ujar wali kota.
Ia mengatakan, sampah atau limbah plastik memberikan dampak negatif terhadap lingkungan, dan konsumsi berlebih terhadap plastik sebabkan jumlah sampah plastik yang besar dan akhirnya merugikan.
Hal itu karena plastik bukan berasal dari senyawa biologis, memiliki sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable) dan penguraiannya membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga terurai sempurna.
"Segala jenis sampah plastik sangat merugikan karena membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai sempurna dan sampah plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara," sebutnya.
"Kami sangat mendukung kegiatan positif yang berdampak sangat baik bagi lingkungan ini. Apalagi gerakan yang dilakukan dapat mengurangi konsumsi dan pemakaian plastik bagi kehidupan sehari hari," ucapnya.
Dikatakan, kegiatan peduli dan cinta lingkungan seperti ini memang harus dimulai dan diajarkan di pendidikan usia dini dan diharapkan semakin banyak inovasi yang dicetuskan oleh sekolah dan masyarakat lainnya.
"Harapan kami, program ini dapat ditiru sekolah-sekolah lainnya di Kota Banjarbaru termasuk kelompok masyarakat yang berperan dalam menjaga dan memelihara lingkungan sekitarnya," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020