Oleh Syamsuddin Hasan

Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimatan Selatan mengungkapkan, nilai ekspor dan impor dari provinsi tersebut pada November 2013 mengalami kenaikan.

"Nilai nilai ekspor Kalsel November 2013 tercatat 785,60 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau naik 31,25 persen dibandingkan Oktober 2013," ungkap Kepala Bidang Distribusi BPS provinsi tersebut Arih, di Banjarmasin, Kamis.

Begitu pula nilai impor Kalsel November 2013 mencapai 214,51 juta dolar AS atau naik 11,37 persen dibandingkan dengan Oktober 2013 yang ketika itu tercatat 192,61 juta dolar AS.

Namun bila dibandingkan denga November 2012 yang ketika itu nilai ekspor Kalsel mencapai 893,67 juta dolar AS, pada November 2013 mengalami penurunan 12,09 persen.

Penurunan juga terjadi pada nilai impor Kalsel November 2013 sebesar 31,10 persen bila dibandingkan dengan November 2012 yang ketika itu mencapai 311,32 juta dolar AS.

Komoditi utama penyumbang ekspor terbesar Kalsel pada November 2013 berdasarkan kode Harmonized System (HS) dua dijit adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27) dengan nilai 629,49 juta dolar AS.

Selain itu, kelompok lemak & minyak hewan/nabati (HS 15) dengan nilai 111,72 juta dolar AS, serta kelompok bijih, kerak dan abu logam (HS 26) dengan nilai 21,79 juta dolar AS.

Negara utama tujuan ekspor Kalsel tersebut ke China dengan nilai 318,71 juta dolar AS, India dengan nilai 153,42 juta dolar AS, dan Jepang dengan nilai 100,28 juta dolar AS.

Sedangkan komoditi utama impor terbesar Kalsel November 2013 berdasarkan kode HS dua dijit terdiri kelompok bahan bakar mineral (HS 27) dengan nilai 187,08 juta dolar AS.

Kemudian kelompok masin-mesin/peralatan mekanik (HS 84) dengan nilai 15,22 juta dolar AS, dan kelompok kapal laut (HS 89) dengan nilai delapan juta dolar AS, ungkapnya dalam jumpa pers di Kantor BPS Kalsel, Jalan KS Tubun Banjarmasin.

Sementara negara utama pemasok produk impor Kalsel November 2013 dari Singapore dengan nilai 119,69 juta dolar AS, Malaysia dengan nilai 73,80 juta dolar AS, dan China dengan nilai 19,47 juta dolar AS.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014