Oleh Hasan Zainuddin

Banjarmasin, (Antaranews Kalsel)- Sebuah organisasi yang menghimpun kalangan pecinta lingkungan, Forum Komunitas Hijau (FKH) bersedia melakukan reboisasi untuk menghutankan kawasan kota dengan tanaman rambai padi (Soneratia sp).

Seorang anggota FKH Banjarmasin Akhmad Arifin kepada wartawan di Banjarmasin, Kamis menyatakan organisasinya bersedia menerima tantangan melakukan penanaman tumbuhan sejenis bakau tersebut.

Hal tersebut dikemukakannya menanggapi pernyataan Kepala Dinas Sumberdaya Air dan Drainase (SDA) Kota Banjarmasin Muryanta yang ingin menggandeng FKH menghijaukan kota melalui rambai padi.

Wilayah yang ingin dijadikan hutan kota tanaman rambai padi adalah di daerah sungai kawasan Jalan Jafri Jam-jam, karena kawasan tersebut akan dijadikan kawasan wisata perairan.

Dipilihnya tanaman tersebut karena sesuai dengan kondisi lahan yang berair, serta tanaman tersebut sangat efektif menjaga abrasi, serta teduh dan mudah tumbuh.

Hanya saja sampai sekarang belum ada pihak yang bersedia mencarikan bibit untuk tanaman tersebut, karena itu ia mengajak Forum Komunitas Hijau (FKH) Banjarmasin terlibat dalam program penanaman pohon tersebut, apalagi FKH sudah terlebih dahulu menghijaukan Banjarmasin melalui tanaman pinang dan pohon trambesi.

Bahkan sekarang FKH sedang menggalakan tanaman lukut (paku sarang burung) yang dibantu oleh Mapala Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin.

Menurut Arifin beberapa anggota FKH hari ini Kamis (26/12) akan melakukan ujicoba mengambil anakan tanaman rambai padi di habitatnya di kawasan Tamban Kabupaten Barito Kuala, anakan tersebut akan ditanam di daerah itu pula, jika nanti berhasil tumuh dengan baik maka akan dibitkan skala besar untuk penghijauan Kota banjarmasin tersebut.

Berdasarkan catatan, tanaman rambai padi adalah jenis tumbuhan mangrove yang kadang sulit dibedakan antara bacaurea, brugeria, soneratia dll.

Namun jika diamati dengan jelas misalnya pada daunnya maka akan dapat dikenali misalnya tumbuhan Soneratia yang banyak terdapat di tepian sungai di Barito Kuala (Batola).

Pohon dengan ketinggian mencapai 15 m, jarang mencapai 20 m, memiliki akar nafas vertikal seperti kerucut (tinggi hingga 1 m) yang banyak dan sangat kuat, ujung cabang/ranting terkulai, dan berbentuk segi empat pada saat muda.

Gagang/tangkai daun kemerahan, lebar dan sangat pendek, unit & letak sederhana & berlawanan, bentuk bulat memanjang, ujung membundar, ukuran bervariasi 5-13 x 2-5 cm.

pucuk bunga bulat telur, ketika mekar penuh, tabung kelopak bunga berbentuk mangkok, biasanya tanpa urat, letak di ujung.

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013