Kementerian Kesehatan terus memberikan perhatian pada kondisi psikologis dua pasien positif COVID-19 yang tengah dirawat di RSPI Sulianti Saroso, meski kondisi fisik mereka saat ini membaik, kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto.

"Sudah tidak panas, batuk masih kadang-kadang, pilek sudah tidak, sesak tidak. Kondisinya secara fisik baik tapi secara psikologis ini yang kita khawatirkan karena dia merasa tidak nyaman, namanya sudah dikenal dimana-mana," kata Yurianto dalam konferensi pers di Kementerian Kesehatan di Jakarta pada Rabu.

Sebelumnya, dua orang warga Indonesia diumumkan positif terinfeksi COVID-19 setelah melakukan kontak dengan warga negara Jepang yang diketahui terinfeksi virus tersebut setelah kembali dari Indonesia.

Lebih lanjut, empat orang yang melakukan kontak dekat dengan kedua pasien itu kini sedang menjalani pemantauan di rumah sakit tersebut dan menunggu hasil pengujian spesimen.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga sudah melakukan pelacakan kepada 10 orang yang pernah melakukan kontak dengan kedua orang pasien negatif.

Melalui telepon, 10 orang tersebut menyanggupi dalam beberapa hari ke depan akan datang ke RSPI Sulianti Saroso untuk diperiksa meski menurut pria yang menjabat sebagai Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) itu, semuanya mengaku tidak mengeluhkan sakit apapun.

"Yang jelas mereka mengeluh kekhawatiran, ketakutan. Ini tetap kita lakukan tracking dan kemungkinan di kluster itu ada lebih dari 10 yang kita sudah lacak hari ini," kata Yuri.

Total 446 spesimen sudah diperiksa oleh Kementerian Kesehatan dengan pembagian 168 spesimen dari 48 rumah sakit dari 23 provinsi dengan 157 sudah dinyatakan negatif dan dua positif, sembilan spesimen didalami.

Selain itu terdapat juga 188 spesimen dari kapal pesiar World Dream yang semuanya dinyatakan negatif, 69 dari kapal Diamond Princess dengan 68 dinyatakan negatif dan 1 spesimen sedang didalami dan 10 orang penjemputnya di Jepang.

Pewarta: Prisca Triferna Violleta

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020