Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, membagikan sebanyak 36 ribu lebih kartu elpiji bersubsidi untuk tabung 3 kilogram kepada  warga miskin dan usaha micro, kecil menengah (UMKM) di lima kecamatan.

Pembagian kartu elpiji bersubsidi 3 Kg tersebut secara simbolis diserahkan Wali Kota Banjarmasi H Ibnu Sina ke para camat pada acara Grand Opening Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) 2020 di Atrium Duta Mall, Banjarmasin, Rabu.

Dijelaskan Kabag Perekonomian Pemkot Banjarmasin H Rusdi Aziz, program kartu elpiji bersubsidi 3 Kg ini akan mulai aktif pada  April 2020 hingga April 2021.
 
Kabag Perekonomian Kota Banjarmasin H Rusdi Aziz.(Antara/Sukarli)

"Jumlahnya 36 ribu lebih bagi warga miskin dan 600 untuk UMKM," ujarnya.

Menurut dia, pemegang kartu ini dapat membeli empat tabung elpiji bersubsidi 3 Kg sebulan bagi warga miskin dan bagi UMKM sebanyak 6 tabung sebulan.

"Mereka berhak mendapat elpiji itu dengan harga sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi) di mana sekarang satu tabung Rp17,5 ribu," ujarnya.

Program ini, ujar Rusdi Aziz, sudah dikoordinasikan dengan pihak PT Pertamina, hingga ke pangkalan elpiji bersubsidi 3 Kg, di masing-masing kecamatan di Banjarmasin.

"Jadi setiap pangkalan tidak boleh menjual harga tinggi bagi masyarakat yang memiliki kartu ini, sebab akan diawasi, bahkan ada sanksi," tuturnya.

Namun  bagi warga yang memiliki kartu ini hanya berlaku di wilayah masing-masing, tidak boleh menggunakannya di luar kelurahan tempat tinggalnya.

Menurut dia, program ini didukung semua pihak, dari PT Pertamina termasuk pihak DPRD kota, karena dianggap terobosan yang baik, bahkan hanya ada di Banjarmasin.

"Kartu ini sangat jelas nama dan alamatnya, karena kartu ini berkaitan juga dengan program bantuan sosial dari pemerintah pusat," terangnya.

"Sudah tercetak kartunya, kami serahkan ke kecamatan dan kecamatan akan bekerjasama dengan kelurahan-kelurahan dan RT untuk membagikannya, kami yakin ini sangat membantu bagi warga," tuturnya.

Jika tidak demikian, ucap Rusdi, kelangkaan elpiji bersubsidi akan terus terjadi, di mana harganya juga memberatkan warga miskin di daerah ini.


 

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020