Duta Besar Denmark untuk Indonesia Rasmus Abildgaard Kristensen membiasakan diri tidak berjabat tangan dengan orang lain sejak satu minggu terakhir demi mencegah penularan jenis baru virus corona (COVID-19) yang kasusnya juga ditemukan di Depok, Jawa Barat, Senin (2/3).
"Saya mulai tidak berjabat tangan dengan orang-orang dan hanya bertukar sapa. Menurut saya, cara demikian ditambah dengan mencuci tangan secara teratur merupakan upaya pencegahan yang dapat dilakukan di tengah situasi ini," kata Dubes Rasmus saat ditemui usai menghadiri sebuah forum diskusi di Jakarta, Rabu.
Menurut dia pribadi, masker bukan alat yang cukup efektif untuk mencegah penularan virus. Oleh karena itu, Dubes Rasmus mengaku tidak khawatir stok masker dan cairan pembersih tangan mulai langka ditemukan di Jakarta.
"Saya punya botol cairan pembersih tangan sendiri, tetapi buat saya masker tidak cukup membantu (mencegah penularan virus, red). Masker bagus untuk mereka yang memang sakit. Namun, buat saya tetap lebih baik rutin mencuci tangan," terang dia.
Dalam kesempatan itu, Dubes Rasmus juga menjelaskan Pemerintah Denmark belum mengeluarkan larangan perjalanan bagi warganya ke Indonesia. Namun, pihak tersebut hanya membuat beberapa perubahan dalam imbauan perjalanan (travel advisory).
"Kami memang membuat sejumlah perubahan terkait imbauan perjalanan ke Indonesia dan beberapa negara lain (yang telah melaporkan kasus penularan virus, red). Namun, itu bukan berarti kami mendorong mereka untuk tidak berpergian ke Indonesia. Sejauh ini larangan berpergian hanya berlaku untuk sejumlah negara seperti Korea Selatan, Italia bagian utara, dan China," terang Dubes Rasmus.
Sementara itu untuk negara lainnya, termasuk Indonesia, Pemerintah Denmark mengimbau warganya agar hati-hati dan waspada terhadap potensi penularan jenis baru virus corona.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Saya mulai tidak berjabat tangan dengan orang-orang dan hanya bertukar sapa. Menurut saya, cara demikian ditambah dengan mencuci tangan secara teratur merupakan upaya pencegahan yang dapat dilakukan di tengah situasi ini," kata Dubes Rasmus saat ditemui usai menghadiri sebuah forum diskusi di Jakarta, Rabu.
Menurut dia pribadi, masker bukan alat yang cukup efektif untuk mencegah penularan virus. Oleh karena itu, Dubes Rasmus mengaku tidak khawatir stok masker dan cairan pembersih tangan mulai langka ditemukan di Jakarta.
"Saya punya botol cairan pembersih tangan sendiri, tetapi buat saya masker tidak cukup membantu (mencegah penularan virus, red). Masker bagus untuk mereka yang memang sakit. Namun, buat saya tetap lebih baik rutin mencuci tangan," terang dia.
Dalam kesempatan itu, Dubes Rasmus juga menjelaskan Pemerintah Denmark belum mengeluarkan larangan perjalanan bagi warganya ke Indonesia. Namun, pihak tersebut hanya membuat beberapa perubahan dalam imbauan perjalanan (travel advisory).
"Kami memang membuat sejumlah perubahan terkait imbauan perjalanan ke Indonesia dan beberapa negara lain (yang telah melaporkan kasus penularan virus, red). Namun, itu bukan berarti kami mendorong mereka untuk tidak berpergian ke Indonesia. Sejauh ini larangan berpergian hanya berlaku untuk sejumlah negara seperti Korea Selatan, Italia bagian utara, dan China," terang Dubes Rasmus.
Sementara itu untuk negara lainnya, termasuk Indonesia, Pemerintah Denmark mengimbau warganya agar hati-hati dan waspada terhadap potensi penularan jenis baru virus corona.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020