Posko Kesehatan Terpadu Haul Sekumpul hingga Senin (2/3) siang mencatat ada tiga jamaah Haul Ke-15 KH Zaini bin Abdul Ghani atau akrab disapa Guru Sekumpul di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan meninggal dunia.
"Kami baru mendapatkan kabar ada tambahan dua orang jamaah meninggal dunia dini hari tadi. Jadi total dengan haul hari pertama Sabtu (29/2) jadi tiga orang," terang Kabid Dokkes Polda Kalsel Kombes Pol dr Erwinn Zainul Hakim di Banjarmasin, Senin.
Untuk dua jamaah yang meninggal Senin dini hari itu atas nama Gajali Rahman (49) dan H Sanni (59).
Korban pertama Gajali meninggal dunia di RSUD Ratu Zalecha Martapura setelah diantar petugas dari Posko Kesehatan ke rumah sakit dalam kondisi tidak sadar.
Jamaah yang beralamat di Jalan HM Syarkawi RT 07 Matang Ginalun Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalsel itu dilarikan ke ICU dugaan diagnosa stroke hemogarik dan tidak lama di ICU korban meninggal dunia.
"Penyebab stroke hemoragik biasanya pecahnya pembuluh darah di dalam otak. Beberapa faktor yang dapat menjadi pemicunya, antara lain tekanan darah tinggi atau hipertensi," jelas Erwinn.
Sementara korban kedua Sanni, meninggal akibat jatuh dari motor saat menuju kembali ke tempat asal usai mengikuti Haul Guru Sekumpul pada Minggu malam.
Korban naik motor berboncengan tiga orang dengan istri dan cucu korban. Ketika sampai di wilayah Cabi sebelum Sungkai, korban disalip pengendara lain, sehingga korban jatuh.
"Saat dibawa ke UGD Puskesmas Simpang 2 Sungkai korban dalam keadaan kritis, tidak lama diberikan pertolongan sekitar pukul 02.00 WITA korban dinyatakan meninggal," timpal
Erwinn.
Berdasarkan Aplikasi Data Sehat Haul Guru Sekumpul Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Kalsel, tercatat ada 5.032 jamaah mendapat perawatan di 123 Posko Kesehatan yang tersebar di kawasan Sekumpul Martapura. Sebanyak 4.873 orang di antaranya hanya rawat jalan, sedangkan 39 orang dirujuk ke rumah sakit dan 59 orang harus mendapatkan perawatan intensif alias rawat inap.
Erwinn menambahkan, insiden tewasnya jamaah harus menjadi pelajaran untuk haul tahun depan agar jamaah lebih memperhatikan lagi kondisi kesehatannya. Termasuk mengutamakan keselamatan di jalan raya dengan selalu berhati-hati dan mematuhi aturan berlalu lintas.
"Paling banyak diagnosanya hipertensi. Kedua faktor kelelahan, sehingga haul berikutnya jamaah harus mempersiapkan diri dengan baik. Dua hari pelaksanaan haul cuaca cenderung mendung tidak panas. Namun kondisi ini justru membuat orang merasa tidak haus dan lupa minum akhirnya dehidrasi, sehingga bisa memicu penyakit bermunculan," tandasnya.
Haul memperingati wafatnya ulama kharismatik asal Kota "Serambi Mekkah" Martapura Abah Guru Sekumpul setiap tahunnya menyedot banyak jamaah berdatangan hingga jutaan orang dari berbagai penjuru Tanah Air, bahkan mancanegara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Kami baru mendapatkan kabar ada tambahan dua orang jamaah meninggal dunia dini hari tadi. Jadi total dengan haul hari pertama Sabtu (29/2) jadi tiga orang," terang Kabid Dokkes Polda Kalsel Kombes Pol dr Erwinn Zainul Hakim di Banjarmasin, Senin.
Untuk dua jamaah yang meninggal Senin dini hari itu atas nama Gajali Rahman (49) dan H Sanni (59).
Korban pertama Gajali meninggal dunia di RSUD Ratu Zalecha Martapura setelah diantar petugas dari Posko Kesehatan ke rumah sakit dalam kondisi tidak sadar.
Jamaah yang beralamat di Jalan HM Syarkawi RT 07 Matang Ginalun Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalsel itu dilarikan ke ICU dugaan diagnosa stroke hemogarik dan tidak lama di ICU korban meninggal dunia.
"Penyebab stroke hemoragik biasanya pecahnya pembuluh darah di dalam otak. Beberapa faktor yang dapat menjadi pemicunya, antara lain tekanan darah tinggi atau hipertensi," jelas Erwinn.
Sementara korban kedua Sanni, meninggal akibat jatuh dari motor saat menuju kembali ke tempat asal usai mengikuti Haul Guru Sekumpul pada Minggu malam.
Korban naik motor berboncengan tiga orang dengan istri dan cucu korban. Ketika sampai di wilayah Cabi sebelum Sungkai, korban disalip pengendara lain, sehingga korban jatuh.
"Saat dibawa ke UGD Puskesmas Simpang 2 Sungkai korban dalam keadaan kritis, tidak lama diberikan pertolongan sekitar pukul 02.00 WITA korban dinyatakan meninggal," timpal
Erwinn.
Berdasarkan Aplikasi Data Sehat Haul Guru Sekumpul Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Kalsel, tercatat ada 5.032 jamaah mendapat perawatan di 123 Posko Kesehatan yang tersebar di kawasan Sekumpul Martapura. Sebanyak 4.873 orang di antaranya hanya rawat jalan, sedangkan 39 orang dirujuk ke rumah sakit dan 59 orang harus mendapatkan perawatan intensif alias rawat inap.
Erwinn menambahkan, insiden tewasnya jamaah harus menjadi pelajaran untuk haul tahun depan agar jamaah lebih memperhatikan lagi kondisi kesehatannya. Termasuk mengutamakan keselamatan di jalan raya dengan selalu berhati-hati dan mematuhi aturan berlalu lintas.
"Paling banyak diagnosanya hipertensi. Kedua faktor kelelahan, sehingga haul berikutnya jamaah harus mempersiapkan diri dengan baik. Dua hari pelaksanaan haul cuaca cenderung mendung tidak panas. Namun kondisi ini justru membuat orang merasa tidak haus dan lupa minum akhirnya dehidrasi, sehingga bisa memicu penyakit bermunculan," tandasnya.
Haul memperingati wafatnya ulama kharismatik asal Kota "Serambi Mekkah" Martapura Abah Guru Sekumpul setiap tahunnya menyedot banyak jamaah berdatangan hingga jutaan orang dari berbagai penjuru Tanah Air, bahkan mancanegara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020