Polres Banjarbaru menerapkan sistem "Contraflow" atau pengaturan lalu lintas dengan mengubah arah normal arus kendaraan untuk menjaga kelancaran arus kendaraan jamaah Haul Ke-15 KH Zaini bin Abdul Ghani atau akrab disapa Guru Sekumpul di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, pada Minggu (1/3) malam.

"Kepadatan kendaraan sudah terjadi mulai depan Polres Banjarbaru dan saat ini di Bundaran Besar sudah kami tutup arah ke Martapura," terang Kasat Lantas Polres Banjarbaru AKP Gustaf Adolf Mamuaya kepada ANTARA, Minggu sore.

Kota Banjarbaru memang menjadi salah satu pintu masuk utama jamaah menuju kawasan Sekumpul. Yakni  dari arah kawasan pesisir Kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru serta kota Banjarmasin, Kabupaten Barito Kuala dan jamaah asal Kalimantan Tengah. 

Rombongan arus jamaah ini bertemu di Bundaran Simpang Empat Banjarbaru. Buku tutup pun diberlakukan petugas seiring jumlah kendaraan yang semakin padat melebihi kapasitas kemampuan jalan.
Gustaf menjelaskan, pertemuan jamaah dari arah Banjarmasin dan Pelaihari dibagi ke arah Jalan Pangeran Muhamad Noor Kelurahan Sei Besar Ulin selanjutnya menuju kawasan Gunung Ronggeng hingga ke Sekumpul.

Begitu juga waktu kepulangan jamaah diantisipasi dengan mengarahkan kendaraan agar tak terjadi perlawanan arus. Seperti jamaah dari arah Jalan Pangeran Muhamad Noor menuju ke Banjarmasin dibelokkan ke Jalan Mistar Cokrokusuma menuju Jalan Trikora Banjarbaru. 

"Kami himbau agar jamaah tetap mematuhi arahan petugas dan relawan di lapangan. Kalau diminta parkir, jangan ngeyel. Silahkan parkir kendaraan di lokasi yang telah tersedia," tandasnya.  

Pewarta: Firman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020