Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Banjarbaru meminta Pemerintah Kota Banjarbaru mencari solusi terkait peternakan hewan jenis babi agar tidak menimbulkan keluhan maupun keresahan masyarakat. 

"Kami meminta pemkot mencarikan solusi jangka panjang sehingga tidak ada lagi keluhan masyarakat terkait keberadaan peternakan atau kandang babi," ujar Wakil Ketua DPRD Nafsiani Samandi di Banjarbaru, Senin. 

Pernyataan itu disampaikannya usai memimpin rapat kerja komisi III DPRD terkait batas waktu penutupan lokasi kandang babi di Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru yang mendapat keluhan dari sejumlah masyarakat. 

Menurut politisi senior PPP itu, upaya yang dilakukan pemkot hendaknya menyeluruh dan berlaku sama dengan kelompok maupun lokasi peternakan babi lainnya di Kota Banjarbaru yang jumlahnya mencapai puluhan lokasi.

"Solusinya harus menyeluruh sehingga tidak ada peternak atau kelompok yang merasa dirugikan. Misalnya dengan merelokasi peternakan babi dalam satu kawasan yang jauh dari permukiman," ucapnya. 

Ditekankan, relokasi peternakan atau kandang babi harus dipikirkan pemkot dalam jangka panjang sehingga tidak muncul keluhan di kemudian hari karena masyarakat merasa terganggu keberadaan hewan ternak itu. 

"Lokasi yang dipilih harus benar-benar jauh dari permukiman dan peternak juga diberikan batas waktu sampai kapan mereka bisa beraktivitas agar apabila kawasan sudah ramai maka tidak ribut saat direlokasi," katanya.

Sementara itu, rapat kerja komisi III dihadiri Dinas KP3, Dinas PUPR, Satpol PP, Camat Landasan Ulin dan Lurah Guntung Manggis diisi dengan dialog dalam rangka mencarikan solusi atas rencana penutupan kandang babi. 

 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020