Sumarno, pria yang sudah berusia 70 tahun ini terlihat masih gagah mengenakan seragam pramuka, tanpa mengenal lelah, dia sibuk menyiapkan kegiatan upacara gelar senja kwartir ranting Banjarmasin Selatan di halaman Balaikota, Senin.

Layaknya seorang pembina, karena dia memang didapuk sebagai Sekretaris Kwartir cabang Pramuka Kota Banjarmasin, Sumarno terlihat menjiwai betul nilai-nilai ke pramukaan.

Dia menyatakan, kegiatan yang banyak diikuti para tunas muda ini harus bisa sukses, karenanya dia merasa bertanggungjawab akan segalanya, meski tenaganya tidak memungkinkan lagi untuk kerja berat.

Tapi semangat pria yang pernah mengenyam pendidikan S1 di Uniska Banjarmasin dan S2 di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin tidak mudah patah, hingga kegiatan itu berjalan lancar, sukses dan penuh kegembiraan.

Sumarno, memiliki cerita kenapa dirinya sangat setia di gerakkan pramuka ini, itu dikenangnya sejak 39 tahun yang lalu, saat dia sebagai guru di sebuah Sekolah Dasar (SD).

Dia dulunya sebagai pendidik di sebuah SDN di pinggiran kota Banjarmasin, di mana sekolah itu pada sekitar tahun 1980 berada di wilayah terpencil, tidak seperti sekarang daerah itu sudah sangat ramai, ujarnya.

Dulunya, kata Sumarno, sekolah itu banyak murid yang bandel dan nakal, hampir tiap hari terjadi perkelahian.

Dia pun memutar otak agar kenakalan murid-muridnya itu bisa diatasi, hingga memiliki ide untuk membentuk kegiatan pramuka.

Dari kegiatan pramuka itu, berangsur kenakalan muridnya berkurang, demikian juga perkelahian antar sesama, hingga mereka menjalin persaudaraan erat.

Waktu pun terasa cepat berlalu, ujar Sumarno, hingga dia pensiun dari mengajar pada tahun 2010 lalu, di mana kebanggaannya sebagai anggota pramuka terus terpatri di hatinya.

Pengabdian pun terus dilanjutkannya di organisasi besar di Indonesia di tunas kelapa muda ini, hingga berbagai pengalaman pernah dilaluinya.

Bahkan, katanya, berkat setia bergabung di pramuka ini, pengalamannya pernah ikut kegiatan diberbagai daerah, hingga ke Papua.

Yang tidak bisa dilupakannya pada 2015 lalu dia mengikuti rombongan pramuka nasional yang berkegiatan di negara samurai, Jepang.

"Banyak pengalaman indah dan penuh pelajaran hidup di pramuka ini saya dapatkan, daripada yang buruknya," ucap Sumarno.

Karenanya, ucap dia, selagi dibutuhkan tenaga dan pikirannya di organisasi ini, dia akan tetap setia mengabdi, bahkan hingga akhir hayat.

"Ini kebanggaan pribadi saya," pungkasnya.



 

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020