Oleh Yose Rizal

Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Pihak keluarga Kapten CZI Sardi, salah satu korban yang tewas dalam kecelakaan helikopter MI-17 milik TNI di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, berharap jenazah almarhum segera dipulangkan sehingga bisa dimakamkan.

Suwarno, adik kandung almarhum di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Jumat mengatakan, seluruh keluarga masih menunggu kedatangan jenazah yang saat ini masih berada di provinsi baru hasil pemekaran Kaltim itu.

"Kami sangat berharap jenazah bisa secepatnya dibawa ke Kota Banjarbaru sehingga dapat segera dimakamkan dan seluruh keluarga tenang," ujarnya di rumah almarhum Perumahan Citra Hasanah Guntung Paring Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru.

Ia mengatakan, kondisi keluarga terutama istri almarhum Ny Fourty Wulandari masih shock berat dan sejak suaminya dinyatakan tewas dalam kecelakaan yang terjadi Sabtu (9/11), ibu tiga anak itu tidak mau makan.

Suwarno menyebutkan, kondisi kakak iparnya yang lemah membuat pihak keluarga memintanya diinfus agar tetap mendapat asupan makanan tetapi saat dicoba diinfus, Kamis (14/11) malam ternyata urat nadinya tidak ditemukan.

"Istri almarhum tidak mau makan dan hanya minum sehingga kondisinya lemah dan mau diinfus tetapi karena tidak bisa akhirnya hanya minum obat dan vitamin untuk menjaga kondisi tubuh agar tidak semakin menurun," ujar adik korban nomor tiga itu.

Selain kondisinya yang lemah dan tidak bisa bangun, istri almarhum juga sering mengigau seraya minta agar diantarkan ke Kalimantan Utara tempat jenazah suaminya yang masih diautopsi sebelum dipulangkan.

Dikatakan, selain istri almarhum, bapak dan ibunya Dartowiyono dan Rukiyem masih syok berat apalagi usia keduanya sudah tua yakni 70 tahun sehingga sering menanyakan kapan jenazah putra kedua mereka bisa dipulangkan.

"Bapak dan ibu sudah tua dan masih shock berat juga. Mereka selalu menanyakan kepada adik kami Sriwoto yang mengurus jenazah di Kaltara dan keduanya hanya percaya informasi yang disampaikan Woto," ujar Suwarno.

Ditambahkan, informasi yang diterima dari adiknya, Sriwoto yang melihat langsung kondisi jenazah, ciri-cirinya sudah dikenali seperti bentuk muka dan sidik jari yang dicocokan dengan KTP tetapi kepastian jenazah masih menunggu tes DNA.

"Seluruh jenazah sudah dimasukkan rapi dalam peti mati, tetapi belum bisa dipastikan jenazah siapa karena masih menunggu tes DNA yang dikirim ke Jakarta," ujarnya yang memperkirakan jenazah dipulangkan Senin (18/11).

Sementara itu, sejak hari pertama hingga Kamis malam digelar tahlilan mendoakan almarhum mengundang warga sekitar dan rekan-rekan korban yang bertugas di Detasemen Zeni Bangunan 2/VI Banjarmasin.

Menurut kerabat almarhum, tahlilan dilakukan hingga jenazah tiba di rumah duka yang dipasangi tenda dan cukup banyak menerima karangan bunga baik dari pimpinan institusi militer maupun teman-teman almarhum.

Karangan bunga di antaranya dari KASAD TNI Jenderal Budiman, Pangdam VI/ Mulawarman Mayjend Dicky Wainal Usman, Direktur Zeni AD Brigjend Juondo, Kasdam VI/MLW Kolonel CZI Suwandi, Danrem 101/ANT Kolonel Inf Suharjono, keluarga besar Denzipur 7/YD dan Kodim 1006/MTP.

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013