Kepala Dinas Pendidikan(Disdik) Kabupaten Balangan, Sulaiman Kurdi, menyampaikan pihaknya memprogramkan pembangunan Sekolah Dasar Kecil (SDK) berbasis wisata, di daerah Desa Ajung, Kecamatan Tebing Tinggi. tepatnya di Dusun Nanai.

Ia mengatakan, bersama rombongan Disdik Balangan telah melakukan survei ke lokasi rencana pembangunan SDK di Dusun Nanai tersebut, dan untuk tahap awal akan dibangunkan satu ruang kelas dan guru dulu.

"Namun sebelum melangkah pada tahap pembangunan sekolah, kami harus memastikan ketersediaan lahan di lokasi, baik aset pemerintah daerah atau hibah dari masyarakat setempat," katanya, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Disdik Dan BPS Persiapkan Klarifikasi Status Sekolah Terpencil

Dijelaskan dia, untuk itulah maka survei lokasi dilakukan, sebagai gambaran awal pihaknya menghitung anggaran yang diperlukan dalam pembangunannya sekolah berbasis wisata tersebut.

Sekretaris Disdik Balangan Abdul Basyid,mengatakan Dusun Nanai cukup sering dikunjungi wisatawan untuk mencoba arung jeram, menggunakan lanting bambu di sana, memunculkan gagasan untuk membangun sekolah berbasis pariwisata.

“Dengan begitu, bangunan tidak hanya bisa digunakan warga untuk kegiatan belajar mengajar, tapi juga dalam menjamu wisatawan yang datang,” katanya.

Tokoh masyarakat setempat Runtun, mengatakan baik dirinya dan warga lainnya tentu sangat senang dan bahagia dengan adanya rencana pendirian sekolah di tempatnya.

Menurut dia, dengan adanya sekolah tersebut maka nantinya anak-anak tidak perlu lagi menempuh perjalanan yang jauh untuk bersekolah di Desa Ajung.

"Kalau kondisi jalan sedang bersahabat, biasanya menuju sekolah bisa pakai sepeda motor, tapi kalau setelah diguyur hujan harus jalan kaki," katanya.

Baca juga: Tim Asri Anjar Balangan Juara Umum Napak Tilas 2017

Untuk menuju Dusun Nanai, rombongan disdik harus menuju Desa Ajung terlebih dahulu menggunakan mobil. Dari Desa Ajung menuju Dusun Nanai yang melewati jalan setapak, rombongan harus menggunakan jasa ojek sepeda motor dari warga sekitar.

Perjalanan menempuh perjalanan melewati akses jalan yang cukup ekstrem berlangsung sekitar 20 menit, kemudian rombongan melakukan survei dan berbincang dengan warga setempat.

Rombongan yang juga diikuti petugas kepolisian dan Satpol PP ini kemudian turun kembali ke Desa Ajung dengan menggunakan lanting bambu, selama waktu tempuh sekitar 1,5 jam.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020