Bursa saham Australia dibuka sedikit lebih rendah pada perdagangan Kamis pagi, setelah sehari sebelumnya menguat karena pasar global mengadopsi sikap menghindari risiko (risk-off) untuk berdagang.

Pada pukul 10.30 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 10,00 poin atau 0,14 persen pada 7.021,50 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas turun 8,30 poin atau 0,12 persen pada 7.127,60 poin.

"Komite Pasar Terbuka Federal Reserve AS mempertahankan sikap kebijakan netral dan membiarkan suku bunga tidak berubah pada pertemuan semalam," kata Kepala Strategi Pasar CMC Markets, Michael McCarthy kepada investor dalam catatan pagi.

"Imbal hasil obligasi 10-tahun naik ke level terendah tiga bulan. Laporan perusahaan dari Microsoft, Apple, General Electric, dan lainnya mengalahkan perkiraan yang awalnya mengangkat indeks AS, tetapi aksi jual akhir melihat mereka ditutup datar."



"Pasar berjangka menunjukkan pesimisme ini akan berlanjut hingga sesi Asia Pasifik hari ini."

"Pasar China daratan tetap ditutup hingga Senin, meninggalkan Hong Kong untuk menanggung beban kekhawatiran investor," katanya.

Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia menguat dengan Commonwealth Bank naik 0,33 persen, Westpac Bank naik 0,28 persen, National Australia Bank naik 0,50 persen dan ANZ naik 0,12 persen.



Saham-saham pertambangan merosot dengan BHP turun 0,15 persen, Rio Tinto turun 0,52 persen, Fortescue Metals turun 2,69 persen dan penambang emas Newcrest jatuh 4,56 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas melihat hasil yang beragam dengan Woodside Petroleum naik 0,14 persen, Santos naik 0,35 persen dan Oil Search turun 0,14 persen.



Rantai supermarket terbesar di Australia mengungguli pasar yang lebih luas dengan Coles Group naik 0,31 persen dan Woolworths naik 0,66 persen.

Sementara raksasa telekomunikasi Telstra turun 0,26 persen, operator penerbangan nasional Qantas tidak berubah dan perusahaan biomedis CSL kehilangan 0,91 persen.
 

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020