Kelurahan Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, menyatakan diri siap menjadikan sungai-sungai kawasan tersebut, menjadi wilayah kota yang indah dengan teratai.
Hal tersebut dikemukakan oleh Dewan Kelurahan Sungai Andai, Suriansyah, Ketua Satgas kebersihan Sungai Andai, Basuki, serta Pemangku Sungai, Sungai Andai, Didi, saat berbincang dengan anggota Komunitas Teratai Banjarmasin, Paman Anum, di Sungai Andai, Banjarmasin, Jumat pagi.
Ketika bertemu saat aksi pembersihan sungai, di Sungai Andai yang dilakukan kolaborasi Satgas Kebersihan dengan TNI setempat, ketiga penggiat lingkungan tersebut sepakat kalau memang teratai itu bermanfaat kenapa tidak dimanfaatkan saja untuk mempercantik kawasan tersebut.
Apalagi sungai kawasan tersebut sering diserang gulma sungai seperti eceng gondok, kayapu, dan tanaman air lainnya, menyebabkan sungai terkesan kotor, namun jika gulma tersebut diganti dengan tanaman teratai maka kesan kotor tersebut nantinya akan hilang.
Apalagi teratai tak perlu ditanam dengan mendatangkan bibit dari daerah lain, karena sungai sungai kawasan ini sudah banyak teratainya, tinggal musnahkan gulma lalu membiarkan teratai berkembang, jika tanaman teratai sudah berkembangbiak maka dengan sendirinya gulma-gulma pun akan kalah.
Hanya saja jika, teratai sudah terlalu padat itu juga tak baik, ada kesan kotor pula, tinggal teratai dirapikan jika terlalu padat maka jumlahnya dikurangi, hingga selalu indah apalagi jika sudah berbunga putih, merah , dan ungu, sunggguh indah, kata Suriansyah.
Selain itu tanaman teratai juga dikembangkan hanya pinggiran sungai, sedangkan tengah sungai dibiarkan bersih agar arus sungai tak terganggu, tambahnya lagi seraya menyebutkan pembersihan sungai di kawasan tersebut dilakukan secara berjadwal.
Teratai adalah tanaman air yang selama ini dinilai gulma, tetapi lain bagi komunitas teratai yang diketetuai oleh Aulia Badar, teratai dinilai bukan gulma melainkan tanaman hias yang harus menghiasi kota Banjarmasin yang dikenal sebagai kotra seribu sungai ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
Hal tersebut dikemukakan oleh Dewan Kelurahan Sungai Andai, Suriansyah, Ketua Satgas kebersihan Sungai Andai, Basuki, serta Pemangku Sungai, Sungai Andai, Didi, saat berbincang dengan anggota Komunitas Teratai Banjarmasin, Paman Anum, di Sungai Andai, Banjarmasin, Jumat pagi.
Ketika bertemu saat aksi pembersihan sungai, di Sungai Andai yang dilakukan kolaborasi Satgas Kebersihan dengan TNI setempat, ketiga penggiat lingkungan tersebut sepakat kalau memang teratai itu bermanfaat kenapa tidak dimanfaatkan saja untuk mempercantik kawasan tersebut.
Apalagi sungai kawasan tersebut sering diserang gulma sungai seperti eceng gondok, kayapu, dan tanaman air lainnya, menyebabkan sungai terkesan kotor, namun jika gulma tersebut diganti dengan tanaman teratai maka kesan kotor tersebut nantinya akan hilang.
Apalagi teratai tak perlu ditanam dengan mendatangkan bibit dari daerah lain, karena sungai sungai kawasan ini sudah banyak teratainya, tinggal musnahkan gulma lalu membiarkan teratai berkembang, jika tanaman teratai sudah berkembangbiak maka dengan sendirinya gulma-gulma pun akan kalah.
Hanya saja jika, teratai sudah terlalu padat itu juga tak baik, ada kesan kotor pula, tinggal teratai dirapikan jika terlalu padat maka jumlahnya dikurangi, hingga selalu indah apalagi jika sudah berbunga putih, merah , dan ungu, sunggguh indah, kata Suriansyah.
Selain itu tanaman teratai juga dikembangkan hanya pinggiran sungai, sedangkan tengah sungai dibiarkan bersih agar arus sungai tak terganggu, tambahnya lagi seraya menyebutkan pembersihan sungai di kawasan tersebut dilakukan secara berjadwal.
Teratai adalah tanaman air yang selama ini dinilai gulma, tetapi lain bagi komunitas teratai yang diketetuai oleh Aulia Badar, teratai dinilai bukan gulma melainkan tanaman hias yang harus menghiasi kota Banjarmasin yang dikenal sebagai kotra seribu sungai ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020