Masyarakat Kabupaten Tabalong dan Kotabaru Kalimantan Selatan diminta mewaspadai kemungkinan serangan penyakit malaria terutama selama musim hujan yang diprediksi terjadi hingga Juni 2011.

Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan Rosihan Adhani di Banjarmasin, Minggu mengatakan kedua kabupaten tersebut merupakan daerah dengan kategori merah atau tertinggi kasus malaria pada 2010.

"Pada 2011 masyarakat Kalsel masih harus tetap waspada terhadap serangan malaria karena diperkirakan musim penghujan masih akan berlangsung hingga beberapa bulan ke depan terutama untuk Kotabaru dan Tabalong," katanya.

Peringatan Rosihan tersebut menanggapi kemungkinan terjadinya serangan beberapa penyakit menular terkait dengan terjadinya cuaca ekstrem pada 2010 hingga 2011.

Menurut dia, curah hujan saat ini berpotensi menimbulkan genangan air yang bisa menjadi sarana berkembangbiaknya nyamuk anopheles penyebab penyakit malaria, maupun aedes aegypti yang merupakan sumber dari demam berdarah.

Selama 2010, di Kalsel terdata sebanyak 6.888 kasus suspect malaria dan 2.467 di antaranya dinyatakan positif terserang penyakit mematikan itu. Dari jumlah tersebut sebanyak jiwa 23 orang meninggal dunia.

Jumlah kematian tersebut lebih banyak dibanding 2009 sebanyak 19 orang.

Sedangkan pada 2011, kata dia, kendati kasus malaria tidak sebanyak pada 2010 namun masyarakat harus tetap waspada, begitu juga dengan demam berdarah yang pada Januari terdapat sebanyak 13 kasus.

Beberapa cara agar masyarakat terhindar dari gigitan nyamuk yang mengakibatkan penyakit DBD dan malaria antara lain dengan penyemprotan sebagai upaya pemberantasan sarang nyamuk serta menjaga kebersihan lingkungan.

Selain itu, menggunakan kelambu saat tidur di malam hari guna menghindari gigitan nyamuk malaria maupun demam berdarah serta selalu menjaga stamina tubuh melalui makanan yang bergizi.

"Setiap keluarga dianjurkan melaksanakan "3M" di rumah dan halaman masing-masing dengan melibatkan seluruh keluarga, dengan cara menguras bak mandi sekurang-kurangnya seminggu sekali, menutup rapat-rapat tempat penampungan air, mengganti air vas bunga/tanaman air seminggu sekali," katanya.

Penanganan malaria secara nasional ditargetkan pada 2015 Pulau Jawa bebas malaria, disusul Kalimantan dan Sulawesi tahun 2020. Sedangkan Papua, NTT dan Maluku ditargetkan bebas malaria tahun 2030.(B/A)

Pewarta:

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011