Oleh Imam Hanafi

Amuntai, Kalsel, (Antaranews Kalsel) - Sistem keadministrasian kegiatan kelompok pengawasan masyarakat (pokwakmas) yang dibentuk nelayan di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan, dalam mengawasi wilayah perairan dari pelaku ilegal fishing masih lemah.


Padahal, pengadministrasian diperlukan untuk evaluasi dan pertanggungjawaban kegiatan apalagi yang berkaitan dengan pemanfaatan dana bantuan dan operasi pengawasan hingga penangkapan pelaku ilegal fishing," kata Kasubid Pengawan Sumber Daya Perikanan Wilayah Barat Ditjen PSDKP Turman Mardianto Maha, melalui press rilis pemkab setempat, Selasa.

Dia mengaku, sudah banyak mengunjungi Pokwakmas yang menjadi nominator lomba nasional, dan menemukan kelemahan dari aspek administrasi.

Saat melakukan penilaian pokwakmas di Desa Tampakang, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Turman mengungkapkan, seperti pada umumnya kondisi organisasi dipedesaan, pokwakmas masih lemah dari sisi administrasi.

Dia mencontohkan, administrasi kegiatan pokdakan, seperti laporan berbagai kegiatan seperti operasi pengawasan, rapat anggota, buku tamu, photo kegiatan bahkan undangan mengikuti pelatihan harus disimpan dengan baik oleh kelompok.

Sebagai tim penilai nasional, kata Turman, ia harus mengecek kembali data dukung laporan yang sudah disampaikan oleh masing-masing nominasi pokwakmas.

"Dan dari item penilaian banyak menuntut adanya fakta dokumentasi kegiatan yang memiliki nilai tinggi dalam perlombaan ini," tandasnya.

Dari data administrasi, lanjut Turman tim pusat ingin mengetahui tingkat keaktifan anggota pokwakmas, ketersediaan sarana dan prasarana serta manfaat yang diberikan kelompok bagi masyarakat sekitar.

Dia mempertanyakan, apakah pokwakmas sudah memberikan santunan bagi anggotanya yang sakit atau kecelakaan.

Saat ini, sudah terpilih 18 nominasi pokdakan se Indonesia yang akan bersaing menjadi pokwakmas terbaik tingkat nasional 2013.

Pokwakmas Maju Bersama Desa Tampakang yang berdiri sejak 2008 dan beranggotakan 15 orang ini diakui sudah memiliki keunggulan untuk masuk kedalam nominasi lima besar.

Turman menuturkan, penilaian cukup tinggi diberikan karena pokdakan Maju Bersama didirikan atas inisiatif masyarakat sendiri yang menginginkan kelestarian wilayah perairannya.

Pokwakmas yang terletak di Kecamatan Paminggir ini juga dinilai cukup berhasil dalam upaya pemeliharaan bibit ikan (reservat) karena dua kategori yang mendapat penilaian yakni penangkapan ikan dan pelestarian.

"Dari segi administratif juga sudah cukup bagus dan tinggal dilengkapi saja lagi," imbuhnya.

Upaya pengawasan wulayah perairan juga dibuktikan melalui hasil operasi pengawasan yang hingga kini sebanyak empat pelaku ilegal fishing berhasil diproses secara hukum dan kesepakatan bersama.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) HSU Ir Suriani mengungkapkan dari sebanyak 44 pokwakmas yang sudah dibentuk diakuinya kini tersisa 15 kelompok yang masih aktif.

"Dari kelompok yang masih aktif ini maka pokwakmas Maju Bersama Desa Tampakang yang berhasil menjadi wakil Kalsel ditingkat nasional," katanya.

Sebelumnya HSU sudah pernah menyertakan lima pokwakmas yang mewakili Kalsel ditingkat nasional meski belum berhasil meraih predikat terbaik.

  Suriani berharap kehadiran tim penilai pusat sekaligus memberikan pembinaan terhadap pokwakmas Maju Bersama agar semkain mampu meningkatkan kualitas kelompok.   

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013