Konsorsium asal Abu Dhabi, East Street Investments, secara resmi mengambil alih kepemilikan klub sepak bola Inggris Charlton Athletic.

Laman resmi Charlton pada Kamis menyebutkan perpindahan kepemilikan itu jadi kelanjutan dari pembelian yang sudah disepakati sejak November 2019 dan akhirnya disetujui oleh Football League.

Pemilik Charlton terdahulu Roland Duchatelet mengungkapkan kegembiraan atas rampungnya perpindahan kepemilikan tersebut pada Januari, sebab dengan demikian tim bisa menempuh langkah krusial memperkuat skuat dalam bursa transfer musim dingin.

"Penting bagi kesehatan finansial jangka panjang Charlton Athletic bahwa kesepakatan ini rampung pada awal dibukanya bursa transfer Januari," kata Duchatelet dalam laman resmi Charlton.

"Hal itu memberi kesempatan pemilik baru untuk mengerahkan kemampuan finansial mereka mendatangkan pemain baru demi menjaga posisi di Divisi Championship," ujarnya menambahkan.

Charlton yang berlaga di kasta kedua sepak bola Inggris, Divisi Championship, saat ini berada di urutan ke-19 klasemen atau tiga tempat di atas zona degradasi dengan jarak aman berupa lima poin.

Perpindahan kepemilikan itu membuat pebisnis Abu Dhabi Thanoon Nimer selaku pemilik modal utama East Street Investments melalui Panomara Magic General Contracting bakal menjadi anggota dewan manajemen Chalrton Athletic.

Selain itu posisi Duchatelet bakal digantikan oleh Matt Southall.

Charlton kini menjadi klub sepak bola Inggris yang mendapat kucuran dana dari Timur Tengah, setelah juara bertahan Liga Premier Manchester City yang dimiliki Abu Dhabi United Group dan Sheffield United yang dimiliki Saudi Paper Manufacturing.

Newcastle United juga belakangan diminati miliarder Abu Dhabi lainnya Sheikh Khaled bin Zayed Al Nehayan yang menyatakan sudah sepakat dengan Mike Ashley soal akuisisi namun hingga saat ini proses itu belum ada pemutakhiran.
 

Pewarta: Gilang Galiartha

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020