Wacana pembangunan bandara udara di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), menemui titik terang, hal ini menyusul instruksi Bupati H A Chairansyah kepada jajarannya untuk mempersiapkan pembuatan studi kelayakan pembangunan bandara.

Perintah pembuatan studi kelayakan tersebut merupakan bukti bahwa Pemkab HST merespon serius dan tidak main-main terhadap gagasan pembangunan bandara di HST yang digagas oleh anggota Komisi V DPR RI H M Rifqinizami Karsayuda pada reses di auditorium kantor Bupati setempat, Jumat (27/12).

Baca juga: DPRD Kalsel akan bicarakan jalan baru arah bandara

"Saya perintahkan kepada Sekretaris Daerah beserta jajaran OPD terkait untuk dapat  membuat studi kelayakan pembangunan bandara," ujar Chairansyah.

Sekretaris Daerah H Akhmad Tamzil, menyatakan bahwa pihaknya siap untuk membuat studi kelayakan pembangunan bandara udara.

Baca juga: Dewan Kalsel kritik rekayasa jalan bandara terkesan mempersulit

"Sebagai tindak lanjut, kami akan menggelar rapat koordinasi dengan Bappelitbangda, Dinas LH dan Perhubungan serta instansi terkait lainnya. Akan dibentuk tim khusus untuk mengkaji secara serius pembangunan bandara di HST," katanya.

Kepala Bappelitbangda HST Ahmad Syahriani Effendi menyatakan siap untuk mem-backup pembuatan perencanaan pembangunan bandara udara di HST secara makro.

Baca juga: Presiden kagumi luas Syamsudin Noor yang delapan kali lipat dari sebelumnya

Senada hal itu diaminkan oleh Kepala Dinas LH dan Perhubungan M Yani yang menyatakan kesiapan pihaknya untuk pembuatan studi kelayakan pembangunan bandara.

"Tentunya akan berkoordinasi intensif dengan Bappelitbangda, karena kami belum menganggarkan pembuatan studi kelayakan, setidaknya dapat  diakomodir melalui anggaran perubahan tahun 2020," katanya.

Baca juga: Video Pernyataan Sekdaprov Kalsel terkait Save Meratus pada Harjad HST

Kesempatan reses pertama ke HST ini dimanfaatkan oleh politisi muda PDIP Perjuangan ini untuk kembali menggaungkan urgensi  pembangunan bandara di HST, Rifqi berkomitmen untuk  memperjuangkan anggaran pembanggunan bandara ke pemerintah pusat.

Menurut Rifqi bonus demografi puluhan juta ke depan, sebagai dampak dipindahkannya ibu kota baru ke Kabupaten Penajam Paser Utara yg berbatasan dengan kawasan Hulu Sungai, merupakan peluang emas yang harus diambil, jangan sampai direbut dan dinikmati daerah lain.

Baca juga: AKBP Danang Widaryanto jabat Kapolres HST

"Kita harus berpikir beberapa langkah ke depan dan berani bermimpi. Posisi strategis HST di tengah Banua Enam harus dimanfaatkan. Orang Rantau, Kandangan dan Amuntai akan lebih memilih ke HST apabila sudah ada bandara udara," katanya.

"HST memerlukan pembangunan konektivitas selain jalan,  juga  bandara udara sebagai daerah penyangga Ibukota Negara Baru," ujar Rifqi.

Baca juga: Barabai Expo 2019 encourages SMEs to be innovative

Rifki juga mendorong Pemkab HST agar berani menargetkan  pembangunan bandara akan dapat terealisasi  pada tahun 2024.

"Tentunya dengan sebagai langkah nyata harus dibuat studi kelayakan, yang pembiayaannya dapat diakomodir melalui perubahan anggaran Tahun 2020," imbuhnya.

Baca juga: Waspadai Konflik Akibat Dualisme Kepengurusan Parpol

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019