Sekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto melayat almarhumah mantan aktivis mahasiswa 98 yang juga kader PDIP, Dyah Wahyu Winarti di rumah duka Kebraon Indah Permai Blok L No. 1, Karangpilang, Kota Surabaya, Jatim, Minggu.
"PDI Perjuangan mengucapkan duka cita yang mendalam atas meninggalnya kader muda penuh semangat juang, Dyah Wahyu Winarti," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Baca juga: Berry optimistis mendaftar jadi calon Bupati HST
Dyah Wahyu Winarti atau kerap dipanggil Wiwin merupakan mantan aktivis mahasiswa 98, di masa reformasi, dan setelah lulus dari Universitas Dr. Soetomo, bergabung di PDI Perjuangan. Ia meninggal pada Sabtu, 7 Desember 2019, pukul 13.15 di Kediri, dalam usia 43 tahun.
Menurut Hasto, dalam usia relatif muda, Wiwin telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa. Selain menjadi fasilitator dalam sekolah partai, Wiwin begitu semangat bertugas ke seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: Aktivis agraria sesalkan Menteri ATR diisi pejabat lama
"Almarhumah pernah berbulan-bulan tinggal di Papua, Kalimantan Tengah, dan berbagai provinsi lainnya, menjadikan bendera PDI Perjuangan semakin kokoh berkibar di angkasa dan mengakar pada sumber kekuatan utama partai, rakyat Indonesia," katanya.
Atas meninggalnya Wiwin, lanjut dia, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, DPP Partai, dan seluruh jajaran PDI Perjuangan mengucapkan duka cita yang sedalam-dalamnya.
Baca juga: Polisi periksa saksi terkait kematian aktivis Walhi Sumut
"Seluruh jajaran partai, khususnya DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya agar memberikan penghormatan terbaik. Dalam sakitnya, Wiwin tetap bergelora semangatnya. Mendengarkan lagu-lagu perjuangan partai menjadi energi dan penggerak semangat kehidupannya. Sebuah bantal mungil berlogo banteng moncong putih pun setia menemaninya," ujarnya.
Hasto mengatakan jika seluruh anggota dan kader PDI Perjuangan mendoakan agar Wiwin diampuni dari segala dosa, mendapatkan tempat terbaik di surga, dan perjuangannya selalu menginspirasi.
"Dari Wiwin kita bisa belajar semangat untuk tidak pernah menyerah, dan selalu membangun harapan dalam situasi sesulit apapun. Baginya, hidup penuh dengan dedikasi, dan perjuangan tanpa henti. Selamat jalan Pejuang Partai," katanya.
Baca juga: Kemana Bupati dan Ketua DPRD HST, saat masyarakatnya aksi Save Meratus
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"PDI Perjuangan mengucapkan duka cita yang mendalam atas meninggalnya kader muda penuh semangat juang, Dyah Wahyu Winarti," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Baca juga: Berry optimistis mendaftar jadi calon Bupati HST
Dyah Wahyu Winarti atau kerap dipanggil Wiwin merupakan mantan aktivis mahasiswa 98, di masa reformasi, dan setelah lulus dari Universitas Dr. Soetomo, bergabung di PDI Perjuangan. Ia meninggal pada Sabtu, 7 Desember 2019, pukul 13.15 di Kediri, dalam usia 43 tahun.
Menurut Hasto, dalam usia relatif muda, Wiwin telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa. Selain menjadi fasilitator dalam sekolah partai, Wiwin begitu semangat bertugas ke seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: Aktivis agraria sesalkan Menteri ATR diisi pejabat lama
"Almarhumah pernah berbulan-bulan tinggal di Papua, Kalimantan Tengah, dan berbagai provinsi lainnya, menjadikan bendera PDI Perjuangan semakin kokoh berkibar di angkasa dan mengakar pada sumber kekuatan utama partai, rakyat Indonesia," katanya.
Atas meninggalnya Wiwin, lanjut dia, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, DPP Partai, dan seluruh jajaran PDI Perjuangan mengucapkan duka cita yang sedalam-dalamnya.
Baca juga: Polisi periksa saksi terkait kematian aktivis Walhi Sumut
"Seluruh jajaran partai, khususnya DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya agar memberikan penghormatan terbaik. Dalam sakitnya, Wiwin tetap bergelora semangatnya. Mendengarkan lagu-lagu perjuangan partai menjadi energi dan penggerak semangat kehidupannya. Sebuah bantal mungil berlogo banteng moncong putih pun setia menemaninya," ujarnya.
Hasto mengatakan jika seluruh anggota dan kader PDI Perjuangan mendoakan agar Wiwin diampuni dari segala dosa, mendapatkan tempat terbaik di surga, dan perjuangannya selalu menginspirasi.
"Dari Wiwin kita bisa belajar semangat untuk tidak pernah menyerah, dan selalu membangun harapan dalam situasi sesulit apapun. Baginya, hidup penuh dengan dedikasi, dan perjuangan tanpa henti. Selamat jalan Pejuang Partai," katanya.
Baca juga: Kemana Bupati dan Ketua DPRD HST, saat masyarakatnya aksi Save Meratus
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019