Dalam eraperdagangan bebas keluar masuknya barang dan produk antardaerah bahkan antaranegara sudah tidak bisa dibendung, seakan dunia ini sudah tanpa batas. 

Pergerakan aktivitas perdagangan laksana peperangan yang saling berupaya mengambil kesempatan untuk melakukan ekspansi. Tentunya melakukan ekspansi dengan menjadikan barang komoditi atau produk sebagai pelurunya dengan tujuan merebut pangsa pasar di suatu daerah atau negara.

Indonesia dengan penduduk sekitar 268 juta jiwa adalah sasaran empuk yang menjadi incaran pasar produk dunia. Kondisi tersebut  tidak boleh dihiraukan oleh pelaku usaha domestik. "Sejatinya produk dalam negeri menjadi tuan rumah di negerinya sendiri," begitu pesan yang sering disampaikan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor.

Menurut dia, Kalimantan Selatan tentunya harus ambil bagian dalam memanfaatkan peluang pasar dengan menjadikan komoditi ataupun produk unggulan daerahnya masuk kekancah perdagangan nasional.
 
. (Antaranews Kalsel/Humpro kalsel)

Birhasani menjelaskan, melalui program kerja sama perdagangan antar pulau Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel berupaya menjadikan berbagai barang produk Kalsel bisa masuk ke berbagai akses pasar nasional.

Program strategis ini mampu membawa produk Kalsel tuk masuk kebeberbagai daerah di Indonesia, baik pada pasar tradisional maupun ritel modern, antara lain dibeberapa daerah di Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Balikpapan, Samarinda hingga Makasar Sulawesi Selatan.

Kamis, 28 November 2019 telah dilaksanakan Temu Usaha dan Misi Dagang di Makasar Sulsel. Dikesempatan ini yang membanggakan bagi saya adalah ternyata produk UMKM Kalsel seperti tas/bakul purun, karpet/tikar eceng gondok, stik kayu manis, kemiri, ramuan Sarigading dengan berbagai variannya mampu menarik minat pelaku usaha di Makasar setelah melalui negosiasi, kontrak dan transaksi pun disefakati para pihak. 

Kerjasama perdagangan antar daerah perlu diperkuat dan dibina dg baik, mengingat tidak semua daerah mampu 100% bisa memenuhi keperluan daerahnya, contohnya Kalsel perlu gula pasir, bawang merah, garam dari daerah lain.

Sulawesi Selatan sebagai daerah penghasil barang produk tersebut tentunya menjadi daerah yang bisa membantu Kalsel memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap barang tersebut. Pengusaha Kalsel pun memanfaatkan forum kerja sama perdagangan tersebut untuk bernegosiasi dan bertransaksi barang produk tersebut. 

Alhamdulillah Temu Usaha dan Misi Dagang Kalsel dengan Sulsel kali ini transaksinya mencapai Rp465.673.540.000; ini adalah nilai transaksi terbesar sepanjang program kerja sama perdagangan ini digelar, jelas Birhasani.

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan Drs. Hadi Basalamah dengan jajaran beserta para pengusaha Sulawesi Selatan.

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019